Kedelai Mahal Terus, Pemerintah Mau Ngapain?

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Selasa, 01 Mar 2022 06:30 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Pemerintah mengaku sedang menyiapkan sejumlah jurus untuk mengatasi masalah kenaikan harga kedelai yang membuat perajin tahu tempe pusing.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan pemerintah memerhatikan nasib 150 ribu perajin tahu tempe menghadapi kenaikan harga kedelai. Ada sejumlah opsi yang sedang dipertimbangkan.

Oke menjelaskan kenaikan kedelai tidak bisa dihindarkan dan yang perlu diperhatikan bagaimana menghadapinya.

Bahasanya kita mekanisme pasar tetap, tapi terhadap perajin tahu tempe ini dicarikan solusi, bagaimana menekan biaya produksi, bagaimana meningkatkan kapasitas, bagaimana meningkatkan pasar, hilirisasi produk tahu tempe, dan sebagainya. Itu yang selalu kita pikirkan," paparnya, kepada detikcom, Senin (28/2/2022).

Untuk menekan biaya produksi, lanjut Oke, sedang dipikirkan bagaimana pemerintah bisa membantu peralatan, menyalurkan lewat mana, bagaimana skemanya. Bisa juga dengan memberikan subsidi harga kedelai.

Saat ini rumusan persoalan ini sedang dipimpin Kementerian Perekonomian. Dari situ nanti diturunkan sesuai bidang kementerian terkait.

Misalnya, meningkatkan kapasitas perajin tahu tempe di bidang produksi, berarti akan ditangani Kementerian Perindustrian.

Lalu dalam bentuk permodalan akan ditangani Kementerian Koperasi dan UKM. Sementara bantuan subsidi harga kedelai Kemendag yang menangani.

Oke menegaskan pemerintah masih merumuskan dari opsi-opsi tersebut. "Bentuknya mau diperuntukkan apa nih uang pemerintah," katanya.

Lebih lanjut, ia berpesan, masyarakat harus paham harga tahu tempe akan naik menjelang puasa dan Ramadan

Pemerintah memastikan ketersediaan stok kedelai saat Ramadan walaupun harga kedelai masih tinggi. Oke mengatakan sudah bicara ke importir mengenai ketersediaan kedelai.

Oke mengungkapkan, importir sebetulnya merasa khawatir mengenai kenaikan harga kedelai membuat kedelainya tidak laku.

Namun, Oke berpesan kepada mereka untuk menyiapkannya meski mahal. Jika tidak, akan terancam kosong.

"Jadi kalau tidak di-lock harganya, tidak dibeli maka April, Mei, itu tidak dapat kita," ujarnya.



Simak Video "Video: Mencicipi Es Susu Kedelai Legendaris di Samarinda yang Eksis Sejak 1986"

(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork