Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan harga kedelai yang saat ini menyentuh level 11.300 per kilogram (kg) masih berpotensi naik menjadi Rp 12.000 kg. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan hal itu lebih baik daripada stok kedelai kosong.
Oke memastikan hingga puasa dan Lebaran kedelai akan tersedia, sehingga perajin tahu tempe bisa tetap berproduksi. "Jadi, ketersediaan kedelai aman sampai puasa dan Lebaran," ujarnya kepada detikcom, Jumat (4/3/2022).
Oke mengungkapkan sempat ada kekhawatiran dari importir untuk impor kedelai. Namun pemerintah tetap menghimbau kepada importir untuk menjamin ketersediaan kedelai.
"Impor saja lebih baik ada walaupun harga tinggi. Kalau tidak ada barang jadi masalah karena mereka akan berhenti jadi perajin tahu tempe. Sementara mereka tergantung hidupnya dari produksi tahu tempe," ujarnya.
Oke menerangkan penyebab tingginya harga kedelai karena ketergantungan impor dan kedelai tinggi.
"Pasokan nasional yang ada tidak mencukupi, impornya sudah di atas 85%. Jadi kalau rata-rata kita setiap tahun itu kebutuhannya 3 juta ton, 2,6 juta tonnya itu di impor," jelasnya.
Perajin tahu dan tempe bakal dapat bantuan. Cek halaman berikutnya.
(ara/ara)