Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan pihaknya telah mendapatkan penugasan untuk memasok stok kedelai dalam negeri.
Meski belum bisa dipastikan kapan penugasan itu dilakukan, Buwas menjelaskan pihaknya telah memetakan negara mana saja yang menjadi pengimpor kedelai ke Indonesia.
Penugasan
Buwas mengatakan, saat ini penugasan untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sudah dalam proses penghitungan. Pihaknya masih menghitung berapa kebutuhan dalam negeri dan harga yang akan diberikan kepada masyarakat.
"Kedelai ini memang Bulog ada penugasan ini sedang proses penghitungan. Kita lagi hitung berapa sih idealnya kebutuhan dalam negeri, harganya berapa jangan sampai harganya tinggi sampai ke perajin tinggi juga. Ini nggak ada gunanya. Kalo harga dapatnya tinggi maka kita harus jual ke perajin lebih murah, kekurangannya subsidi pemerintah," jelasnya di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (11/3) kemarin.
Impor dari Thailand - Brasil
Sementara tengah menghitung keperluan kedelai, Buwas mengatakan juga telah memetakan sejumlah negara yang akan dijajaki untuk opsi impor kedelai. Negara itu mulai dari Thailand hingga Brasil.
"Saat ini penugasan belum ditentukan jumlahnya, kebutuhannya. Tapi Bulog sudah warning ada penugasan. Kita menjajaki, dari Thailand, Brasil, Amerika semuanya itu kita jajaki. Sekarang kita sudah mulai memetakan mana yang termurah dan tercepat, ini sudah. Insyaallah dengan penjajakan ini begitu penugasan kita akan segera datangkan," tuturnya.
Produksi Kedelai Ditambah
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pemetaan sejumlah wilayah untuk memproduksi kedelai. Harapannya dengan upaya itu kapasitas produksi kedelai dalam negeri bisa bertambah.
"Harapannya kebutuhan dalam negeri perajin setahun 3,6 juta ton, dan produksi dalam negeri hanya 1 juta ton maksimal. Sisanya 2 jutaan ton. Kita percaya Mentan untuk mengenai kedelai. Jangan sampai nanti tahunya kecil, tempenya kecil atau bahkan tidak ada," tutupnya.
(fdl/fdl)