Bandara Juanda Layani Penerbangan Umroh-Internasional, Ini Manfaatnya

Bandara Juanda Layani Penerbangan Umroh-Internasional, Ini Manfaatnya

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 12 Mar 2022 12:45 WIB
bandara juanda
Foto: Istimewa

Khofifah berbagi resep kepemimpinan kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan V di Auditorium Hasanuddin, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/3).

Menurut Khofifah, untuk menjadi pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan kewirausahaan, seorang pemimpin harus bisa berfikir out of the box atau extraordinary. Seorang pemimpin harus berani melakukan lompatan-lompatan dengan analisis kebijakan yang cepat dan tepat. Seperti pesan Presiden Jokowi bahwa pemimpin harus berpikir dan bekerja extraordinary dan smart shortcut.

"Kerja seorang pemimpin harus membuka diri, membangun jejaring yang kuat dan luas, cepat dan cerdas, tapi harus tetap teliti dan detail sambil berhitung dengan segala kemungkinan-kemungkinan. Di saat ekosistem banyak terdisrupsi, inovasi dan adaptasi harus dilakukan, mitigasi resiko harus dihitung, melibatkan perguruan tinggi serta pakar serta diikuti dengan do'a. Itu rumus utamanya," kata Khofifah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menjelaskan bahwa kemampuan dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat dari seorang pemimpin juga didasarkan seberapa banyak referensi yang ia miliki. Maka sewajarnya jika seorang pemimpin memiliki banyak tokoh panutan yang mampu menjadi kiblat dalam menentukan kebijakan dan keputusan yang presisi.

"Memliki banyak tokoh referensi menjadi penting bagi seorang pemimpin, karena pemikiran dari tokoh referensinya akan mampu mempengaruhi pola pikir seorang pemimpin tersebut," tutur Khofifah.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, selain referensi, seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan kolaboratif dan bersinergi dengan berbagai stakeholders. Pasalnya, saat ini kolaborasi menjadi hal penting yang harus dibangun pada semua lini baik vertikal maupun horisontal.

"Saya menyebut bahwa strong collaboration serta strong partnership adalah sebuah kebutuhan, dan yang harus dibangun sekarang adalah kekuatan interdependensi yang saling memberikan penguatan," jelas Khofifah.

Selain itu, lanjutnya, seorang pemimpin ataupun ASN saat ini harus open minded. Ia menuturkan bahwa pemimpin yang memiliki keterbukaan pikiran akan mampu mempelajari dan mengambil banyak hal positif dan masukan dari berbagai hal yang terjadi dan dihadapi.

"Jadi kalau masih close minded agak repot bergerak, Kalau kita open minded di situ kita akan membuka ruang pikiran, masukan, dan rekomendasi, kita akan bisa beradaptasi dengan situasi sesulit apapun," terangnya.

Khofifah memaparkan hal-hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana Jawa Timur mampu menjadi daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi secara nasional secara prosentatif di masa Pandemi. Khofifah mengungkapkan pada 4 Januari 2021, Kemendagri menyampaikan rilis bahwa PAD Jawa Timur secara prosentatif tertinggi se-Indonesia. Padahal di sisi lain, Bapenda Jatim juga banyak memberikan discount untuk pajak kendaraan bermotor, memberikan reward, dan memberikan hadiah umroh bagi wajib pajak.

"Jadi banyak sekali daerah-daerah yang datang untuk studi banding, Ini pengalaman sederhana sebetulnya, tetapi bisa kita replikasi di mana saja," ucapnya.

Pemimpin merpakan pelayan masyarakat. Cek halaman berikutnya.


Hide Ads