Gawat! Dunia Terancam Krisis Pangan Imbas Perang Rusia-Ukraina

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 09:19 WIB
Situasi kehancuran di kota Mariupol, Ukraina/Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Jakarta -

Perang Rusia dan Ukraina memberikan dampak yang besar pada dunia. Perang tersebut salah satunya memunculkan ancaman krisis pangan global.

Presiden & CEO Yara International, Svein Tore Holsether mengatakan dunia sedang menuju krisis pangan yang dapat mempengaruhi jutaan orang.

Harga gas alam yang menembus rekor telah memaksa produsen pupuk tersebut untuk membatasi produksi amonia dan urea di Eropa hingga 45% dari kapasitas. Ia memperkirakan adanya dampak lanjutan untuk pasokan pangan global.

"Ini bukan soal apakah kita akan mengalami krisis pangan. Tapi seberapa besar krisis itu," kata Holsether dikutip dari CNN, Senin (14/3/2022).

Dua minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, harga produk pertanian utama yang diproduksi di kawasan itu melonjak. Masalah terbesar adalah gandum yang merupakan makanan pokok.

Pasokan dari Rusia dan Ukraina yang bersama-sama menyumbang hampir 30% dari perdagangan gandum global kini terancam. Harga gandum global mencapai titik tertinggi sepanjang masa awal pekan ini.

Masalah utama lainnya adalah akses ke pupuk. Penting bagi petani untuk mencapai target produksi mereka untuk tanaman. Sementara ekspor dari Rusia terhenti. Begitu juga output dari Eropa karena melonjaknya gas alam, bahan utama pupuk berbasis nitrogen seperti urea.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak Video 'Zelensky Kutuk Serangan Rusia ke Pangkalan Militer Ukraina Dekat Polandia':






(acd/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork