Singapura ikut memberikan sanksi kepada Rusia atas invasi yang dilakukan di Ukraina. Bank Sentral Singapura merilis rincian layanan keuangan yang dikecualikan untuk transaksi yang berhubungan dengan Rusia.
Monetary Authority of Singapore (MAS) mengatakan langkah-langkah tersebut berlaku untuk semua lembaga keuangan di negara tersebut. Termasuk bank, perusahaan pembiayaan, asuransi, perantara pasar modal, bursa efek, bahkan hingga penyedia layanan pembayaran kripto.
"Penyedia layanan token pembayaran digital secara khusus dilarang untuk memfasilitasi transaksi yang dapat membantu menghindari tindakan sanksi keuangan kepada Rusia," kata MAS dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Bloomberg, Senin (14/3/2022).
Bank sentral Singapura mengatakan akan mengawasi ketat perusahaan token pembayaran digital dari transaksi Rusia. Termasuk menawarkan pembelian, penjualan atau pertukaran token, baik dengan perantara atau mengatur pembiayaan untuk kesepakatan yang relevan.
"Sanksi ini menambah beban kepatuhan pada perusahaan crypto di Singapura dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan pada lembaga keuangan lainnya," kata Hagen Rooke, mitra di firma hukum Reed Smith LLP di Singapura.
"Hasil utama dari perspektif kripto tampaknya adalah entitas dan individu Rusia tidak dapat menggunakan transaksi kripto untuk menghindari sanksi Singapura yang mereka kenakan," ujarnya.
(hal/das)