Pupuk Kaltim Targetkan 25.000 Petani Gabung Program Makmur di 2022

Muhamad Yoga Prastyo - detikFinance
Selasa, 15 Mar 2022 17:19 WIB
Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Jakarta -

Guna menjawab tantangan produktivitas pertanian nasional, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai produsen urea menginisiasi program Makmur. Program ini difokuskan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung bagi para petani.

Sejak diinisiasi pada 2020, realisasi program Makmur terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sepanjang 2021, program Makmur menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target sebanyak 9.000 petani. Selain itu, PKT juga mengembangkan 18.110 hektare atau merealisasikan hingga 151% dari target 2021.

Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan pihaknya menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya.

"Selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, kami juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi. Melalui upaya ini, PKT tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga mendorong tercapainya kesejahteraan petani secara finansial," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/3/2022).

Ia juga mengungkapkan pihaknya pada 2022 ini akan terus fokus memperluas pengembangan program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.

PKT juga fokus pada penerapan triple bottom-line 3P (people, planet, dan profit) yang akan dilakukan ke depan guna menjamin budidaya pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, integrasi teknologi pun menjadi salah satu fokus PKT dalam menjalankan program agar semakin efektif dan efisien untuk mencapai target di tahun 2022 ini.

Project Manager Program Makmur PT Pupuk Kaltim Adrian R.D. Putera mengatakan pihaknya telah melihat adanya tren dalam pengembangan program Makmur selama lebih dari dua tahun ini.

"Program MAKMUR terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit. Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan PKT, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam program Makmur," ucap Adrian.

"Lebih lanjut, kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan program Makmur, diantaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," sambungnya.




(akn/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork