Selanjutnya di bidang pertanian, ada produk alat dan mesin pertanian dengan total transaksi impor sebesar Rp 520.337.279.431. Dari jumlah sebesar itu mayoritas berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, jumlahnya sebesar Rp 450.881.629.431. Produk pertanian menduduki posisi empat dari total produk yang paling banyak diimpor.
Kemudian ada juga peralatan pendidikan yang transaksi impornya sebesar Rp 295.001.357.452, jumlah itu berupa produk impor yang sama sekali tak memenuhi TKDN. Produk peralatan pendidikan menjadi produk ke lima yang paling banyak diimpor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar urutan 5 besar, masih ada produk-produk sejenis di bidang yang disebutkan Jokowi masuk daftar impor. Misalnya, produk peralatan pendidikan sektoral yang berada di urutan ke-13 dengan nilai transaksi impornya mencapai Rp10.878.730.000.
Kemudian, produk sarana budi daya peternakan dan kesehatan hewan yang masuk ke dalam bidang peternakan ada di urutan ke-15 dengan nilai transaksi impor Rp 7.433.058.850.
Selanjutnya, di urutan ke-18 ada lagi produk di bidang pertanian yang diimpor, yaitu produk pestisida dan pupuk dengan besaran transaksi impor sebesar Rp 4.062.441.00.
Terakhir di urutan ke-23 ada impor produk di bidang kesehatan, yaitu produk obat-obatan sektoral dengan transaksi impor sebanyak Rp 559.721.242.
(hal/dna)