Barang Apa Saja yang Diimpor Pemerintah hingga Bikin Jokowi Jengkel?

Barang Apa Saja yang Diimpor Pemerintah hingga Bikin Jokowi Jengkel?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 27 Mar 2022 16:59 WIB
Jakarta -

Indonesia dibanjiri produk impor lewat pengadaan barang dan jasa pemerintah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dibuat jengkel dengan masalah ini. Sederet barang-barang disebut Jokowi masih diimpor padahal barang itu bisa diproduksi di Indonesia.

Dalam pidatonya di acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang disiarkan virtual pada Jumat 25 Maret kemarin, Jokowi menyatakan impor banyak dilakukan untuk bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, hingga perkakas perkantoran.

Bahkan, secara blak-blakan dia menyebut beberapa pejabat dalam pidatonya. Mulai dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari data yang ada di laman resmi LKPP, Minggu (27/3/2022), ada sekitar 28 produk yang diimpor dari total 192 showcase produk di LKPP. Data tersebut bagaikan mengamini perkataan Jokowi. Pasalnya, semua kategori barang yang disebutkan Jokowi berada di posisi 5 besar produk yang diimpor oleh lembaga pemerintah.

Paling besar transaksi impornya adalah pada bidang kesehatan. Totalnya ada Rp 13 triliun lebih atau tepatnya Rp 13.649.605.110.286 produk fasilitas kesehatan yang diimpor lembaga pemerintah di tahun 2021. Jumlah sebesar itu adalah produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

ADVERTISEMENT

Masih di bidang kesehatan, pembelian produk obat-obatan pun jadi salah satu yang terbesar, jumlahnya mencapai Rp 1.929.029.413.333. Dari jumlah sebesar itu mayoritas berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, jumlahnya sebesar Rp 1.739.940.862.191. Transaksi produk obat-obatan ini berada di posisi ke tiga sebagai produk yang paling banyak diimpor.

Lebih lanjut, di dalam 3 besar produk yang paling banyak diimpor, selain dua produk kesehatan di atas ada juga produk peralatan elektronik perkantoran dan peralatan pendukungnya. Produk ini bertengger di posisi dua dengan total transaksi impor sebesar Rp 3.539.519.018.398. Dari jumlah sebesar itu mayoritas berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, jumlahnya sebesar Rp 3.538.842.018.398.

Bagaimana dengan sektor lainnya? Buka halaman selanjutnya.

Selanjutnya di bidang pertanian, ada produk alat dan mesin pertanian dengan total transaksi impor sebesar Rp 520.337.279.431. Dari jumlah sebesar itu mayoritas berupa produk impor yang sama sekali tidak memenuhi TKDN, jumlahnya sebesar Rp 450.881.629.431. Produk pertanian menduduki posisi empat dari total produk yang paling banyak diimpor.

Kemudian ada juga peralatan pendidikan yang transaksi impornya sebesar Rp 295.001.357.452, jumlah itu berupa produk impor yang sama sekali tak memenuhi TKDN. Produk peralatan pendidikan menjadi produk ke lima yang paling banyak diimpor.

Di luar urutan 5 besar, masih ada produk-produk sejenis di bidang yang disebutkan Jokowi masuk daftar impor. Misalnya, produk peralatan pendidikan sektoral yang berada di urutan ke-13 dengan nilai transaksi impornya mencapai Rp10.878.730.000.

Kemudian, produk sarana budi daya peternakan dan kesehatan hewan yang masuk ke dalam bidang peternakan ada di urutan ke-15 dengan nilai transaksi impor Rp 7.433.058.850.

Selanjutnya, di urutan ke-18 ada lagi produk di bidang pertanian yang diimpor, yaitu produk pestisida dan pupuk dengan besaran transaksi impor sebesar Rp 4.062.441.00.

Terakhir di urutan ke-23 ada impor produk di bidang kesehatan, yaitu produk obat-obatan sektoral dengan transaksi impor sebanyak Rp 559.721.242.


Hide Ads