Penjualan tiket kereta api baru separuhnya atau sekitar 45% pada posisi 19 April 2022. Padahal, Hari Raya Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi. Apa yang terjadi?
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, PT KAI (Persero) memiliki strategi untuk menjual tiket.
"Awalnya sudah mulai habis, tiba-tiba ditambah KA-nya sehingga prosentasenya menurun," katanya kepada detikcom, Rabu (20/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai, kemungkinan KAI belum membuka semua pendaftaran untuk penjualan tiket. Namun begitu, dia menuturkan, minat masyarakat mudik dengan kendaraan pribadi cukup tinggi.
"Cukup tinggi keinginan gunakan kendaraan pribadi," tambahnya.
Berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), minat mudik tahun ini tinggi yang diperkirakan mencapai 85,5 juta orang. Sehingga perlu ada upaya khusus untuk mengurangi kemacetan.
Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 26,8% atau 22,9 juta orang memilih kendaraan pribadi, 19,8% atau 16,9 juta orang menggunakan sepeda motor dan 16,5% atau 14,1 juta orang memilih menggunakan bus.
Kemudian, sebanyak 10,4% atau 8,9 juta orang memilih menggunakan pesawat dan 8,9% atau 7,6 juta memilih menggunakan kereta api antar kota.
"Keengganan menggunakan transportasi umum saat mudik disebabkan tidak tersedianya sarana transportasi umum di daerah. Namun dalam dua tahun belakangan ini untuk daerah tujuan mudik sudah ada perkembangan fasilitas angkutan umum di Yogyakarta, Semarang, Solo, Banyumas dan Surabaya," paparnya.
Lanjut di halaman berikutnya.
Simak juga video 'Hari Ini 3.728 Penumpang Berangkat dari Stasiun Gambir':
Data KAI per 19 April menunjukkan, tiket kereta untuk angkutan Lebaran telah terjual 1.102.844 tiket. Angka tersebut setara dengan 45% dari kapasitas yang tersedia yakni mencapai 2.477.094.
Jumlah penumpang tertinggi sebelum Lebaran ada pada H-2 atau 30 April 2022 di mana tiket terjual mencapai 78.352 atau 67% dari kapasitas tanggal tersebut sebanyak 116.079.
Sementara, jumlah penumpang paling tinggi pasca Lebaran jatuh pada H+4 atau tanggal 7 Mei 2022 dengan tiket terjual 67.779 atau 60% dari kapasitas tersedia 112.284.
Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, penjualan tiket mudik ini belum maksimal. Hal itu ia sampaikan merespons pertanyaan terkait prediksi kontribusi penjualan tiket mudik terhadap kinerja KAI.
"Kami sesungguhnya, sejauh ini seperti yang ketahui sama-sama kita lihat, sejauh ini penjualan tiket mudik itu belum maksimal," katanya dalam Media Briefing Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2022, Selasa (19/4).
Dia mengatakan, memang ada kesan tiket kereta api habis. Sebut saja, untuk kereta perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta. Namun, untuk rute-rute tertentu tiketnya masih banyak tersedia.
"Tapi ada di satu relasi yang memang tiketnya masih sangat banyak tersedia, misalnya sebaliknya dari Yogyakarta ke Jakarta. Itu masih bayak tersedia kalau bicara secara global," tambahnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno menjelaskan, penjualan tiket pesawat sudah mulai membaik. Namun, dirinya belum mendapat angka pasti.
"Bukan hanya mudik tapi juga yang berlibur banyak karena aturan-aturan yang sudah diperlonggar," katanya kepada detikcom.
Dia mengatakan, untuk periode Januari-Maret 2022 telah terjadi kenaikan sebanyak 90%. "Kami lagi tunggu data penjualan untuk April-Mei, karena Mei tahun lalu kan jeblok," ujarnya.
Meski begitu, dia menuturkan, penjualan tiket itu masih di bawah sebelum pandemi. "Masih di bawahnya," imbuhnya.
(acd/das)