Perusahaan Crazy Rich India Mukesh Ambani Naik ke Posisi 53 Forbes Global 2000

Perusahaan Crazy Rich India Mukesh Ambani Naik ke Posisi 53 Forbes Global 2000

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Sabtu, 14 Mei 2022 16:00 WIB
Mukesh Ambani, India
Foto: Reuters: Bos Reliance Industries Mukesh Ambani
Jakarta -

Perusahaan sektor energi dan perbankan di India menempati posisi tertinggi dalam daftar perusahaan publik Global 2000 versi Forbes tahun ini. Reliance Industries milik Mukesh Ambani yang mencatat penjualan US$ 104,6 miliar Rp 1.533 triliun (kurs Rp 14.665) antara April 2021 hingga Maret 2022, menjadi perusahaan India pertama yang menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari US$ 100 miliar atau Rp 1.466 triliun.

Mengutip forbes, Sabtu (14/5/2022), di Global 2000, Reliance naik dua peringkat ke posisi 53 di antara semua perusahaan publik di seluruh dunia dan peringkat pertama di antara perusahaan India. Awal tahun ini, Forbes memperkirakan kekayaan bersih Ambani menjadi $90,7 miliar atau Rp 1.330 triliun, menempatkannya di peringkat 10 dalam daftar miliarder dunia tahun ini.

Dalam sejarahnya, Ayah Mukesh, Dhirubhai, meluncurkan bisnis ini pada awal 1960-an, dimulai dengan kegiatan impor dan ekspor untuk nilon, rayon, dan poliester. Saat ini, bisnis perusahaan meliputi plastik dan petrokimia, layanan telekomunikasi seluler, dan ritel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, dengan kapitalisasi pasar sebesar $56,12 miliar atau setara Rp 822 triliun, State Bank of India (SBI) yang merupakan bank milik negara menempati posisi nomor 2 dalam daftar bank terbesar di India. Bank, yang berkantor pusat di Mumbai, India, memiliki 24.000 cabang dan 62.617 ATM di seluruh negeri. Bank sektor swasta ICICI dan HDFC mengikuti berikutnya pada daftar Global 2000 perusahaan yang ada di India.

Beberapa pendatang baru terkemuka juga masuk dalam daftar Forbes, termasuk perusahaan miliarder India, Gautam Adani: Adani Enterprises Limited, Adani Transmission Ltd., dan Adani Total Gas Ltd.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Adani menjadi berita utama ketika ia menjadi miliarder Asia terkaya dalam sejarah. Awal tahun ini, Adani melewati Warren Buffett untuk menjadi orang terkaya ke-5 di dunia. Perusahaannya mencakup campuran bisnis mulai dari pembangkit listrik dan transmisi hingga minyak nabati, real estat, batu bara.

Tak disangka, Adani (59) adalah orang yang putus sekolah. Ia memulai sebuah perusahaan ekspor komoditas pada tahun 1988. Dia pertama kali muncul di daftar Miliarder Dunia Forbes pada 2008 dengan kekayaan bersih $9,3 miliar atau Rp 136 triliun, yang telah dikalikannya menjadi $90 miliar atau Rp 1.319 triliun.

Sementara itu, konglomerat minyak, gas dan logam Vedanta Limited melonjak ke posisi 703 dalam daftar. Ini merupakan lompatan tertinggi di antara semua perusahaan India berkat lonjakan harga. Perusahaan yang berkantor pusat di Mumbai dan menambang Aluminium ini mengalami peningkatan laba yang mengejutkan pada 2021 setelah produksi China menurun.


Hide Ads