Bekerja di perusahaan-perusahaan startup masih menjadi pilihan primadona bagi generasi milenial. Apalagi, kabarnya perusahaan startup ini memiliki budaya kerja yang cocok dengan harapan anak muda khususnya kaum milenial dengan nilai gaji yang fantastis.
Meski begitu, besar kecilnya gaji yang dapat diterima di perusahaan ini tentu bergantung pada seberapa besar pertumbuhan perusahaan startup tersebut serta posisi yang ditempatinya.
Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, dalam sebuah survei pada tahun 2020, gaji yang dapat diterima para pekerja di perusahaan-perusahaan startup ini pun diramal cukup menjanjikan. Ratusan juta per tahun bisa dikantongi para pekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini tentunya dapat memberikan stigma bahwa semua perusahaan startup dapat memberikan besaran gaji yang fantastis. Namun sebagai informasi, perusahaan startup yang dimaksud ini sendiri terbagi dalam dua bidang yakni sektor teknologi dan industri digital.
Pada sektor teknologi, gaji paling rendah dipatok sekitar Rp 200 juta - 750 juta per tahun. Pekerjaan dengan gaji sebesar ini di antaranya menjadi systems engineer, business analyst, dan data scientist.
Sedangkan, dalam sektor industri digital gaji terendah dicatat sebesar Rp 200 - 500 juta per tahun. Pekerjaan dengan gaji sebesar ini di antaranya menjadi SEO manager, UX/UI manager, hingga social media manager.
Untuk gaji tertinggi, pada sektor teknologi tercatat sebesar Rp 1,1 hingga 1,9 miliar per tahun sebagai chief technology officer (CTO). Sedangkan dalam sektor industri digital gaji tertinggi tercatat untuk jabatan head of product dengan jumlah sebesar Rp 1 hingga 1,85 miliar per tahun.
Lihat juga video 'Efek Endemi Buat Startup yang Lahir Saat Pandemi':
Namun apakah fakta di lapangan benar demikian? Klik halaman selanjutnya.