Gokil! Harta Karun di Laut RI Nyaris Rp 20 Ribu T, Ini Rinciannya

Gokil! Harta Karun di Laut RI Nyaris Rp 20 Ribu T, Ini Rinciannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2022 21:00 WIB
pemandangan Laut Negeri Sawai
Foto: detik
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap potensi keekonomian bidang kelautan Indonesia nilainya mencapai US$ 1,33 triliun atau setara Rp 19.995 triliun (kurs Rp 15.000/US$). Nilai itu terdiri dari 11 sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Lantas bentuk dari 'harta kartun' laut di Indonesia itu seperti apa saja?

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengungkap potensi keekonomian sektor kelautan dan perikanan Indonesia terdiri dari beberapa sektor, diantaranya adalah Industri Pengolahan Ikan dan Bioteknologi sebanyak 21% dari total potensi keekonomian sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri pengolahan ikan di Indonesia yang biasa disebut Unit Pengolahan Ikan (UPI) adalah suatu industri yang melakukan pengolahan sumberdaya kelautan dan perikanan menjadi beraneka diversifikasi produk, baik untuk pangan maupun non pangan.

"Jumlah UPI di Indonesia adalah 63.459 unit yang terdiri dari UPI skala Mikro dan Kecil sebanyak 62.389 unit (BPS, 2019) dan UPI skala Menengah dan Besar sejumlah 1.070 unit (Ditjen PDS, 2020). Produk yang dihasilkan oleh UPI tersebut dipasarkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri," jelasnya kepada detikcom, ditulis, Rabu (10/8/2022).

ADVERTISEMENT

Artati menjelaskan, ada berbagai macam komoditi hasil laut dan perikanan yang diolah dengan berbagai macam kelompok pengolahan. Macam kelompok pengolahan itu mulai dari pengalengan, penggaraman/pengeringan, pembekuan, pemindangan, pengasapan/pemanggangan, fermentasi/peragian, pereduksian/ekstraksi, pelumatan daging/surimi, penanganan produk segar/dingin, dan pengolahan lainnya.

"Misalnya ikan tuna grade A dan AA akan ditangani sebagai produk segar atau beku sebagai bahan pembuatan sashimi, tuna grade B diolah menjadi produk loin, steak, cube, tuna grade C dapat diolah menjadi ikan kaleng, tetelan daging tuna sisa pengolahan produk utama dapat diolah menjadi bakso, otak-otak, abon dan lainnya," jelasnya.

Selain ikan, diversifikasi udang juga sangat banyak, misalnya udang beku, yang terdiri dari udang beku utuh, udang kupas beku, udang tanpa kepala beku, udang masak beku, dan lainnya. Kemudian juga ada pada udang breaded/tempura, lumpia udang, kerupuk udang, bakso udang, dan masih banyak lagi.

Selain berbagai jenis ikan dan udang yang diolah, Artati juga menyebutkan kekayaan laut Indonesia terdiri dari rumput laut yang terdiri dari berbagai macam jenis. Seperti Eucheuma cottonii, Glacilaria sp., Ulva sp., Sargassum sp., Gelidium sp., Turbinaria sp.

"Kekayaan jenis rumput laut tersebut memiliki karakter spesifik yang kemudian dapat diolah menjadi produk yang spesifik pula. Namun secara umum, rumput laut saat ini diolah menjadi produk makanan seperti jeli, permen, yogurt, es krim, selai, kukis, sirup rumput laut, dan masih banyak lagi," ungkapnya.

Sedangkan untuk produk nonpangan yang termasuk dalam industri bioteknologi, rumput laut dapat diolah untuk menjadi kosmetik, kapsul, bahan pengganti plastik (tas dan sedotan), plester, cat rambut, pelindung kemilau sutra, dan lainnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Ia juga bilang, garam merupakan salah satu kekayaan kelautan dan perikanan. Garam yang selama ini dikenal adalah untuk perasa masakan, yakni memberikan rasa asin, serta dapat mengawetkan makanan. Produk yang diawetkan dengan menggunakan garam adalah berupa ikan asin.

Artarti menyebut, garam sebenarnya memiliki manfaat lain di bidang nonpangan. Garam mengandung mineral, seperti magnesium, kalsium, natrium dan kalium yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Garam bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, oleh karena itu saat ini industri pengolahan garam spa sangat marak berkembang di Indonesia, seperti di Cirebon dan Bali.

"Produk garam spa diantaranya adalah foot salt, face scrub, bath salt dan deodorant, yang memanfaatkan garam rakyat dengan penambahan bahan lain seperti minyak esensial dan aroma terapi yang membantu menutrisi dan menenangkan kulit. Konsumen utama dari garam spa ini adalah daerah wisata dimana pengunjung menggunakan produk garam spa untuk relaksasi dan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh," ucapnya.

"Masih banyak lagi potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang sudah diolah dan dikembangkan. Dari sejumlah 63.459 UPI tersebut dapat diperhitungkan berapa banyak tenaga kerja yang dipekerjakan dan perputaran ekonomi yang dihasilkan. Pengembangan potensi perikanan sangat mendukung terhadap suplai ekonomi Indonesia," tutupnya.

Sebagai informasi, kekayaan laut Indonesia sebesar US$ 1,33 triliun atau setara Rp 19.995 triliun terdiri dari 11 sektor, yaitu perikanan tangkap yang potensinya US$ 20 miliar, perikanan budidaya US$ 210 miliar, industri pengolahan US$ 100 miliar, industri bioteknologi US$ 180 miliar, energi dan sumber daya mineral termasuk garam dan BMKT US$ 210 miliar.

Selanjutnya, potensi harta karun ini ada di pariwisata bahari US$ 60 miliar, transportasi laut US$ 30 miliar, industri dan jasa maritim US$ 200 miliar, coastal forestry US$ 8 miliar, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil US$ 120 miliar, dan sumber daya non konvensional US$ 200 miliar.



Simak Video "Video: Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Transportasi Laut-Udara Waspada"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads