RI Masih Impor Beras Jenis Ini, tapi Tenang Tak Dijual di Pasar

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 17 Agu 2022 15:30 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia sudah tidak impor beras selama tiga tahun berturut-turut ini. Bahkan atas capaian itu Jokowi menerima International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan mencapai ketahanan pangan, khususnya swasembada beras.

Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) yang di-update 12 Agustus 2022, Indonesia masih mengimpor beras dari sejumlah negara. Adapun negara asal impor beras itu dari Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, China, hingga Jepang.

Meski begitu, pedagang pasar dalam hal ini Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengatakan bahwa jenis beras impor yang dilaporkan BPS tidak ada di pasar. Sebab beras-beras itu diimpor untuk kebutuhan industri, misalnya saja untuk industri makanan.

"Memang ada impor beras yang dimaksud itu kan impor beras premium yang biasa dari Thailand atau Vietnam itukan, memang ada. Beras khas itu kan untuk kebutuhan industri kuliner, di pasar nggak ada. Kalau dijual di pasar tradisional misalnya pasti nggak laku karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat umumnya," kata Ketua APPSI Sudaryono kepada detikcom, ditulis, Rabu (17/8/2022).

Beras-beras yang diimpor khusus itu, kata Sudaryono biasanya untuk keperluan industri kuliner, misalnya nasi dari Jepang untuk restoran Jepang. Kemudian impor dari India biasanya beras basmati untuk restoran Indian Food.

"Dari Jepang, India itu ya memang tujuannya bukan untuk dijual atau memenuhi stok dalam negeri, tetapi hanya untuk kebutuhan industri itu. Beras basmati itu kan biasanya untuk nasi kebuli di Indian Food, atau Japanese Rice itu kan untuk membuat sushi," lanjutnya.

Sudaryono juga mencontohkan Indonesia yang sempat mengimpor beras ketan. Menurutnya itu juga untuk kebutuhan industri juga.

"Atau beras ketan, pemerintah menugaskan BUMN Sarinah untuk impor beras ketan itu untuk ketersediaan kalau produksi petani kurang, tapi ya jumlahnya nggak langsung besar karena disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya untuk industri moci-moci itu atau lember," lanjutnya.

Untuk saat ini, Sudaryono mengatakan untuk beras kebutuhan konsumsi masyarakat umum memang sejauh ini diakui tidak ada keluhan atau masalah lain. Dia juga mengapresiasi pemerintah yang sudah tiga tahun tidak impor beras.

"So far ini sih ok ya, surprise juga tiga tahun ini kita tidak impor beras. Biasanya kan ada kebijakan-kebijakan dari banyak rezim seperti periode lalu di ujung periode Pak Jokowi juga kebetulan melakukan impor beras yang cukup besar. Ini sudah 3 tahun pemerintahan beliau tidak impor," terangnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.



Simak Video "Video Zulhas Sebut Telah Serap 1,5 Juta Ton Beras: Bisa Tak Impor Sampai Tahun Depan"


(ada/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork