Webinar hari pertama kemudian menghadirkan Zaskia Adya Mecca, artis dan mompreneur. Ia menceritakan kiatnya dalam mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi melalui fokus kepada toko daring. "Kita semuanya harus berubah menjadi adaptif di era digital. Alhamdulillah semua karyawan kita jadi belajar yang tadinya gak ngerti digital jadi melek digital, toko kita dari offline semuanya berubah jadi online," jelasnya.
Zaskia juga membagikan pengalamannya membangun bisnis dari awal berikut tantangan yang ia hadapi. Selain itu, ia pun berbagi saran bagi para UMKM yang ingin mendapatkan suntikan dana dari pemodal. "Dari awal, kita harus sudah siap dengan pengelolaan keuangan yang baik banget. Jadi, jangan berpikir karena UMKM, maka kita gak perlu memikirkan laporan keuangan yang oke," tutup Zaskia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelolaan uang yang baik juga ditekankan oleh perencana keuangan, Safir Senduk. Menurutnya, UMKM harus memastikan manajemen keuangan yang baik dan lancar, antara lain, menjaga jadwal pembayaran dengan baik, memiliki dana darurat selama 2-3 bulan ke depan, dan memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis.
Tiga pelaku UMKM di bawah naungan SRC juga turut membagikan kisah suksesnya. Pemilik toko SRC Nisa Sidoarjo, Murianto, mengatakan bahwa dengan bergabung dalam SRC, usahanya terus berkembang. Pemilik toko SRC Nawang Wulan, Deby Puspita, menyampaikan bahwa pelatihan komprehensif dari tim SRC dan SETC mampu menaikan omzetnya hingga 15 kali lipat. Sementara itu, pemilik toko SRC Joyo Roto, Rismia Hidayati, mengungkapkan ia mampu memberdayakan warga sekitar untuk membantu usahanya.
Pada hari kedua rangkaian webinar, Kamis (1/9/2022), Nilam Sari, pemilik dan CEO Kebab Turki Baba Rafi berkesempatan membagikan pengalaman bisnis sebagai franchisor. Menurutnya, seorang franchisor harus memberikan dukungan berupa pelatihan, iklan, cara berjualan, hingga penyediaan bahan baku.
Sesi pun berlanjut dengan menghadirkan Budi Isman, CEO Bizniz.id & ProIndo Foundation. Baginya, seorang pelaku UMKM harus memiliki keterampilan dasar yang perlu selalu ditingkatkan, antara lain memahami kebutuhan konsumen, mempunyai produk dan jasa yang unik serta relevan, serta memberikan harga yang sesuai target pasar. Selain itu, di era digital ini, para UMKM perlu mengikuti perubahan yang cepat dan tanggap terhadap masalah konsumen.
(fdl/fdl)