Cara Kemenkop Dongkrak Rasio Kewirausahaan 3,95% di 2024

Cara Kemenkop Dongkrak Rasio Kewirausahaan 3,95% di 2024

Angga Laraspati - detikFinance
Minggu, 25 Sep 2022 20:11 WIB
Kemenkop UKM
Foto: Kemenkop UKM
Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) resmi menggelar ajang Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri. Ajang pelatihan ini dilakukan untuk mempercepat penumbuhan dan peningkatan rasio kewirausahaan di Indonesia.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Siti Azizah mengatakan program yang telah menjaring lebih dari 6.000 pendaftar ini merupakan implementasi Perpres Nomor 2 Tahun 2022 dengan tujuan meningkatkan rasio kewirausahaan 3,95 persen di tahun 2024.

"Kami percaya bahwa program ini dapat melahirkan agent of change di antara generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, inovatif, memiliki keinginan untuk tumbuh secara berkelanjutan, dan mampu menciptakan lapangan kerja," kata Siti Azizah dalam keterangan tertulis, Minggu (25/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azizah menuturkan melalui program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri, para peserta akan diberikan sesi konsultasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing, mulai dari aspek pengembangan proses bisnis, penentuan target pasar, pemasaran digital, dan akses keuangan.

Azizah menerangkan hal itu tak lepas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan KemenkopUKM sebelumnya, pelatihan atau workshop kerap tak berdampak besar karena tak sesuai dengan kebutuhan para calon wirausaha. Karena itu, pelatihan kali ini benar-benar difokuskan pada apa yang dibutuhkan oleh peserta.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, program ini juga akan fokus pada wirausaha pemuda, wirausaha perempuan, dan wirausaha desa," ujarnya.

Siti Azizah menjelaskan saat ini pelaku usaha di Indonesia didominasi oleh usaha mikro sebesar 99 persen, sedangkan rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berkisar di angka 3,47 persen.

Rasio kewirausahaan Indonesia itu masih di bawah beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand melampaui 4 persen, bahkan Singapura telah mencapai 8 persen.

"Pemerintah berupaya menambah jumlah wirausaha dan menaikkan skala pelaku usaha kecil ke usaha menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat. Diperlukan penambahan sekitar 1 juta wirausaha sampai tahun 2024," ucap Siti Azizah.

Penambahan jumlah tersebut untuk menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif terutama dari kalangan generasi muda atau milenial hingga mereka dari kalangan berpendidikan tinggi yang juga memiliki potensi tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan program pelatihan yang digelar semestinya beriringan dengan keinginan para pelaku UMKM untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik.

Menurutnya, pelaku UMKM harus mengubah pola pikir mereka dari upaya memenuhi kebutuhan rumah tangga menjadi pengusaha sejati. Dengan menjadi pengusaha, mereka juga akan membuka lapangan kerja lebih luas lagi dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

"Kami harapkan teman-teman UMKM bercita-cita untuk jadi pengusaha. Jika cita-citanya pengusaha, mereka pasti mau memperbaiki ketika mendapat pendampingan," ujar Ema.

Tak sampai situ, ia juga meminta agar tim konsultan juga wajib mendapat pendampingan. Dengan begitu, tim pendamping akan memahami betul soal regulasi kewirausahaan dan bisa mengaplikasikannya dalam proses pendampingan UMKM.

"Jadi, acara ini sekaligus memberikan pengetahuan bagi teman-teman pendamping atau konsultan karena mereka ada di garda terdepan. Pascapelatihan, mereka juga harus terus dipasok dengan pengetahuan agar bisa mengikuti tren usaha yang berkembang saat ini," imbuh Ema.

Sebagai informasi, Program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri menghadirkan kegiatan seperti konsultasi bisnis dan pendampingan usaha secara hybrid yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk konsultasi bisnis diikuti oleh 700 wirausaha, dibagi dalam 17 kelompok yang melibatkan 17 konsultan atau pakar di bidangnya. Kegiatan ini terdiri dari sesi konsultasi wirausaha dengan para pakar sesuai dengan masalah bisnis yang dihadapi melalui kegiatan konsultasi online, open consultation (ask me anything), dan juga konsultasi offline.

Sedangkan kegiatan pendampingan usaha diikuti oleh 2.400 wirausaha di 12 lokasi dengan fokus kepada wirausaha perempuan, pemuda, dan desa, serta melibatkan 90 pendamping usaha. Kegiatan ini terdiri dari sesi inspirasi usaha, pendampingan intensif secara hybrid, hingga kunjungan tempat usaha.

Program itu diawali dengan Open Call pada Februari 2022, assessment jiwa kewirausahaan yang meliputi motif, sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan. Tahapan ini berhasil menjaring 3.100 peserta yang akan mengikuti kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha selama 2 bulan.




(ega/ega)

Hide Ads