Roller coaster kehidupan masih dialami Labesi. Beberapa kali ia ditertibkan petugas lantaran lapaknya dianggap mengganggu ketertiban.
Di tengah kepahitan yang dialami, Labesi meyakini manisnya nasib baik bakal menghampiri. Benar saja, ia mendapatkan kesempatan untuk membesarkan usaha setelah ditawari kredit usaha oleh BRI sekitar tahun 2010. Meski sempat ragu, ia mengambil pinjaman Rp 20 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari uang pinjaman itu, ia bisa menambah modal dan menyewa kios di pasar Omele. Labesi mengambil barang-barang perkakas dari Surabaya dengan jumlah lebih banyak dari sebelumnya. Usaha alat perkakasnya pun mulai merangkak naik.
"Saya dikasih pinjaman uang (kredit BRI). Saya ke surabaya putar (modal) terus," kata Labesi.
Roda kehidupan akhirnya membawa Labesi mendaki kesuksesan. Kehidupannya di perantauan semakin sejahtera. Tahun ke tahun berlalu, Labesi mengembangkan bisnisnya. Ia membuka toko sembako dan kini fokus pada usaha sparepart sepeda motor.
Jika dulu untuk makan pun sempat susah, Labesi kini sudah mencicipi manisnya kehidupan. Dari ketiga bisnisnya, setidaknya ia mengantongi omzet Rp 8 jutaan per hari. Ia bersyukur bisa memberikan penghidupan yang lebih baik buat keluarga.
"Alhamdulillah sudah bisa buka kios sparepart alat motor ada juga kios sembako beli tanah juga sudah ada motor 5 sekarang, mobil ada," tutur Labesi semringah.
Ia pun tak mengejawantahkan peran BRI yang membantunya menapaki jalan hidup yang lebih baik. Labesi tak pernah melupakan pinjaman Rp 20 juta dari BRI yang membukakan pintu keberhasilan baginya.
"Saya terima kasih juga sama bri. Kalau bukan karena BRI bagaimana kita bisa dapat modal," ujar Labesi.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(akn/ega)