Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Hari Santri Nasional dan Kick Off Satu Abad NU di PonPes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo, Kamis (20/10). Dalam sambutannya, Teten menyampaikan komitmen pemerintah terkait dukungan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.
"Strategi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi ponpes tersebut salah satunya melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)," kata Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
Teten menyampaikan ponpes dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) maupun ultra mikro lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, pihaknya juga menghadirkan beberapa program untuk pengembangan ekonomi berbasis Kopontren, seperti pembiayaan dana bergulir dengan tingkat bunga rendah, yaitu 3 persen flat.
Kemudian, lanjut Teten, pemerintah juga menyediakan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) klaster. Adapun di tahun ini, pemerintah telah menyiapkan pagu anggaran KUR sebesar Rp 373,17 triliun, dan rencananya tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp 400 triliun.
"Kami (akan) membuat piloting di sini untuk pengembangan KUR klaster karena pondok pesantren itu bisa jadi tempat usaha tidak hanya tempat untuk cari ilmu, di sini bisa jadi klaster ekonomi pesantren," ucapnya
Lebih lanjut, Teten mengungkapkan melalui Kopontren, ponpes dapat memanfaatkan program Perhutanan Sosial. Dalam program ini, para santri atau masyarakat yang tergabung dalam koperasi dapat memanfaatkan lahan milik pemerintah untuk dikelola. Melalui pengelolaan yang produktif, diharapkan ekonomi masyarakat akan tumbuh lebih baik.
"Dengan program perhutanan sosial, pemerintah memberi kemudahan akses bagi rakyat kecil untuk mendapat lahan 2 hektare per orang (untuk dikelola). Setidaknya ada 12,7 juta hektare yang disediakan jadi saya kira ini bisa dimanfaatkan oleh para santri dan kyai untuk mendorong ekonomi di sekitar pesantren," jelasnya.
Di samping itu, Kemenkop UKM juga mendorong pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pesantren melalui Badan Layanan Umumnya, LPDB-KUMKM. Teten menyebut lembaga ini didirikan salah satunya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di lingkungan pesantren.
"Kita harus menjadi kekuatan syariah di dunia, juga harus menjadi kekuatan industri halal dunia. Oleh sebab itu kita bersama salah satunya, Bank Indonesia sudah merancang kekuatan ekonomi syariah melalui modest fashion yang diharapkan bisa mendorong Indonesia menjadi kiblat fashion dunia," lanjutnya.
Klik halaman selanjutnya >>