Mau Usaha Ramah Lingkungan? Harus Siap Imbangi Cuan & Tujuan Bisnis

Mau Usaha Ramah Lingkungan? Harus Siap Imbangi Cuan & Tujuan Bisnis

Angga Laraspati - detikFinance
Rabu, 02 Nov 2022 22:01 WIB
Konferensi Maju Digital
Foto: Dokumentasi GoTo
Jakarta -

Memiliki bisnis yang ramah lingkungan menjadi salah satu pilihan mulia untuk menyelamatkan bumi. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan wajib diketahui oleh pengusaha yang ingin masuk ke ekosistem usaha ramah lingkungan.

Co-Founder BulkSource Putri Arif Febrila menuturkan pengusaha yang menjalankan bisnis ramah lingkungan termasuk kategori social entreprises. Sehingga yang ingin memulai bisnis tersebut harus bisa menyeimbangkan antara pendapatan dan lingkungan.

"Sebenarnya balance itu gak bisa rasionya 50:50, menurut aku yang paling bisa kita kerjakan itu mencoba menyeimbangkan. Kalo kita bilang mau straightforward impact, tapi kemudian bisnisnya tumbang, bangkrut dan there is no impact at all. Jadi itu yang coba kita juggling, sebetulnya," kata Putri dalam Konferensi Maju Digital GoTo di Kota Kasablanka, Kamis (27/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana cara menyeimbangkan antara mencari pendapatan dengan tujuan bisnis? Menurut Putri, cara yang paling baik adalah membuat sebuah bisnis model yang dampak dan cuan jalan secara bersamaan.

Ia mencontohkan kasus di dalam bisnis model yang dijalankan oleh BulkSource. Bisnis yang ia jalani adalah menjual sebuah barang dalam bentuk curah yang mampu mengurangi pemakaian kemasan. Pembelinya pun harus membawa wadah sendiri bila ingin membeli keperluan di toko BulkSource.

ADVERTISEMENT

Dengan ini, lanjut Putri, BulkSouce bisa menjalankan dampak terhadap lingkungannya dan juga pendapatan bisnis. Jadi tidak ada trade off, atau pergantian tujuan tiap bulannya dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan.

"Menurutku yang ideal adalah seperti itu, oke. Jadi lagi-lagi nggak ada trade off. Kalau mau impact cuannya turun, kalau mau cuan impactnya turun. Kita harus cari out of the box," tutur Putri.

Menurut Putri yang terpenting adalah ketika sebuah bisnis model usaha ramah lingkungan baik, baru dipikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan untung. Karena, ada batasan yang tidak boleh dilewati oleh para pengusaha ramah lingkungan.

Dalam praktik bisnisnya, Bulksource juga memanfaatkan Tokopedia untuk berjualan dengan lebih mudah serta GoPay untuk mempermudah pembayaran digital bagi para pelanggan.

Sementara itu, Founder & CEO SukkhaCitta Denica Flesch mengungkapkan dalam melakukan bisnis ramah lingkungan, pengusaha bisa memberikan dampak yang lebih besar ketika bisa dipadukan dengan bisnis model sebuah usaha ramah lingkungan.

Klik halaman selanjutnya >>>

Ia mengambil contoh dari bisnis SukkhaCitta. Denica menemukan kapas-kapas yang ditanam oleh bisnisnya tumbuh di tanah-tanah yang gersang. Sehingga, bila bisnis yang dibuat Denica berkembang maka makin banyak tanah gersang yang bisa ditanami pohon kapas dari bisnisnya.

"Jadi di SukkhaCitta kita telah membuktikan sebetulnya, cuan dan dampak tidak lagi menjadi sebuah pilihan, tapi bisa digabung. Mungkin memang ekspektasinya tidak lagi menjadi brand-brand yang fast fashion gitu, growthnya tidak mungkin secepat itu. Tapi kalau ngomonginnya di ranah UMKM, untuk kita bisa menggabungkan 2 hal yang bertolak belakang itu," ujar Denica.

Denica menambahkan bila melihat dunia saat ini khususnya Generasi Z, dampak dan isu-isu lingkungan yang diangkat menjadi alasan mereka membeli produk-produk dari usaha yang ramah lingkungan.

SukkhaCitta juga memanfaaatkan solusi dari GoTo yaitu GoPay dan Moka untuk mempermudah pembayaran digital dari pelanggan.

Sebagai informasi, keduanya merupakan narasumber dari Konferensi Maju Digital, konferensi UMKM nasional terbesar yang diselenggarakan oleh Grup Goto, ekosistem digital terbesar Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial (GTF).. Melalui kegiatan ini, sejumlah pakar dari berbagai bidang hadir untuk berbagi pengalaman, berdiskusi dan memberikan pelatihan dalam rangkaian kelas yang dapat diikuti oleh pegiat UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital.

Acara ini dapat diikuti oleh semua pelaku UMKM dan bisnis di Indonesia agar maju dan mampu bersaing di era baru digital serta turut ambil peran dalam usaha ramah lingkungan.Ada 14 sesi topik dan 25 pembicara serta dihadiri oleh lebih dari 50 ribu peserta offline dan online.

Untuk mengetahui informasi mengenai program, solusi dan inisiatif dari GoTo untuk UMKM, kunjungi www.mitrausahagoto.com.


Hide Ads