Bantah Duit Seret, Investor Ungkap 'Dalang' Startup PHK Massal

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 22 Nov 2022 15:30 WIB
Ilustrasi PHK/Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem
Jakarta -

Investor buka suara mengenai maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pada perusahaan rintisan atau startup yang terjadi belakangan ini. Investor menilai, PHK terjadi karena startup memperkirakan akan kesulitan mendapatkan pendanaan sehingga efisiensi dilakukan.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menepis, PHK yang terjadi pada startup terjadi karena investor kehabisan uang untuk memberikan permodalan.

"Kayaknya kalau dibilang kehabisan duit nggak ya, karena apalagi kalau dilihat belakangan ini makin banyak investor-investor bukan dari lokal aja, regional dan global juga ya melihat ke market Indonesia," katanya dalam acara CEO Forum di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Meski demikian, dia menjelaskan, biaya modal (cost of capital) naik dalam 1-2 tahun terakhir. Padahal, biaya modal ini sebelumnya murah.

Menurutnya, hal ini membuat investor cenderung berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada startup.

"Sekarang mungkin lebih ketat karena interest naik juga, ada cost of capital. Jadi investor lebih melihat, investor lebih berhati-hati dalam memberikan investasi kepada perusahaan," terangnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kondisi ini dilihat startup sebagai potensi kesulitan untuk mendapat pendanaan ke depannya. Alhasil, startup melakukan efisiensi.

"Dengan itu mungkin beberapa perusahaan melihat ada potensi untuk lebih sulit mendapatkan dana tambahan untuk kelanjutannya dan mereka mengambil jalur mungkin efisiensi sebagai salah satu pilihan lah sepertinya," terangnya.

"Tapi mungkin itu dari sisi saya sebagai investor, kebijakan itu mungkin balik ke kebijakan masing-masing," sambungnya.




(acd/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork