Jakarta -
Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Indonesia (HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, heboh diperbincangkan publik. Pasalnya, acara yang digelar dari 21 s.d 23 November 2022 ini berakhir ricuh hingga diwarnai adu jotos.
Berikut beberapa fakta menyangkut kericuhan Munas Hipmi yang dirangkum detikcom.
1. Adu Jotos Hingga Lempar Alat Catering
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kericuhan di lokasi berhasil tertangkap kamera, hingga videonya tersebar di media sosial. Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, disaksikan Selasa (22/11/2022), tampak sejumlah pengusaha berkumpul di sebuah ruangan dengan latar bertuliskan Munas XVII. Dikabarkan peristiwa tersebut terjadi saat Munas Hipmi.
Para peserta Munas berpakaian batik ini beramai-ramai menyaksikan aksi saling pukul sejumlah oknum. Bahkan, terlihat beberapa peserta saling lempar alat catering. Beberapa orang pun nampak berusaha melerai pihak-pihak yang bertikai tersebut, diiringi suara-suara teriakan. Diduga, ada lebih dari dua orang yang saling pukul dalam kejadian tersebut.
2. Bertepatan Dengan Pemilihan Ketua Umum Baru
Munas HIPMI XVII berlangsung selama 3 hari ini digelar sebagai salah satu rangkaian pemilihan Ketua Umum Hipmi 2022-2025.
Ketiga Caketum yang tengah berkontestasi antara lain Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, Sekretaris Jenderal Bagas Adhadirgha, serta Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Anggawira.
Sebelum acara puncak Munas Hipmi dilakukan pun ketiga calon ketua baru itu sudah melakukan debat resmi yang membahas visi misi ketiga calon.
3. Jokowi Sempat Minta Pengusaha Jaga Situasi Tetap Adem
Sebelum peristiwa adu jotos itu terjadi, Jokowi memberikan banyak arahan kepada pengusaha hingga tokoh yang hadir saat membuka acara tersebut. Bahkan, Jokowi sempat meminta agar semua pihak bisa menjaga situasi tetap adem.
"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini kita harus semua menjaga agar kondusifitas situasi politik itu tetap adem kalau bisa kalau bisa nggak paling banter ya anget tapi jangan panas," ujar Jokowi, dikutip melalui kanal Youtube HIPMI TV, Senin (21/11/2022).
Namun sayang, meski sudah diingatkan Jokowi berulang kali, namun Munas Hipmi tersebut malah berakhir ricuh.
Baca halaman berikutnya
4. Diduga karena Salah PahamDIkutip dari detikJateng, Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII, Muhammad Ali Affandi, membenarkan kejadian kericuhan tersebut. Ia mengatakan, kericuhan diduga terjadi karena adanya kesalahpahaman.
"Kejadian itu di luar, kejadian sudah selesai sidang pleno ditutup. Di jalan keluar gitu, kalau saya lihat miskomunikasi, salah paham," kata Ali, Selasa (22/11/2022).
Hingga saat ini, lanjut Ali, pihak panitia Munas Hipmi masih menyelidiki kejadian tersebut. Pasalnya, banyak versi yang menyebut terkait persoalan tersebut.
"Ini lagi kita cek (penyebab), karena berbagai macam versi kan," ungkap Ali.
"Kita mengutamakan kekeluargaan lah, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi, ini lagi saya cek dulu," sambungnya.
5. Gibran Langsung Cek Lokasi
Usai beredarnya kabar Munas HIPMI ricuh hingga diwarnai adu jotos, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meninjau lokasi kejadian di Hotel Alila, Solo, pada pagi ini. Gibran didampingi Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi. Saat dimintai konfirmasi, Gibran mengaku tiba di lokasi Munas HIPMI hanya untuk sarapan.
"Saya ke sini cuma untuk sarapan saja, nanti dengan panitia ya," kata Gibran di Hotel Alila, dikutip dari detikJateng.
Lebih lanjut Gibran mengatakan, perkara aksi ricuh itu akan diselesaikan hari ini. Ia juga mengaku telah mendapatkan konfirmasi menyangkut kejadian tersebut dari panitia.
Sementara itu, Gibran sendiri mengatakan, Munas akan berjalan dengan lancar hingga hari terakhir. Dia berharap kejadian tersebut segera diselesaikan secara kekeluargaan.
"Yang ini insyaallah lancar, pleno diselesaikan siang hari atau hari ini," ungkapnya.
6. Munas Hipmi Pernah Ricuh Sebelumnya
Di sisi lain, ternyata bukan kali ini saja Munas HIPMI berujung pada kericuhan. Menurut catatan detikcom, kondisi serupa juga pernah terjadi pada 2015 silam, tepatnya pada Munas XV di The Trans Luxury Hotel, Bandung.
Momentum tersebut bertepatan dengan terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum HIPMI, yang saat ini merupakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dalam Sidang Pleno III, salah satu rangkaian Munas, terjadi banjir interupsi saat membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Diduga karena salah satu pihak tak diberi kesempatan berbicara, kericuhan mulai terjadi. Sahut-sahutan teriakan mewarnai sidang tersebut.
Situasi bertambah panas dengan adanya oknum yang mencoba melempar kursi ke arah podium. Sempat ada pula peserta yang nekat naik ke atas podium dan berbicara lantang ke jajaran pimpinan sidang. Kondisi ini pun berujung buntu atau deadlock, hingga penundaan atau skorsing Munas.
Tidak hanya Munas, kericuhan juga kerap terjadi di Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI. Pada 2013 silam, tercatat Musda HIPMI Sulawesi Selatan XIII yang digelar di hotel Grand Clarion, Makassar.
Seorang peserta Musda mengamuk sambil menghunus badik ke arah peserta lainnya. Peserta pun langsung diamankan oleh Wakapolda Sulselbar Brigjen Syahrul Mamma dan Kapolsek Tamalate Kompol Suaeb Majid. Tidak diketahui secara pasti apa motif pria tersebut.
Kejadian serupa juga terjadi di Musda HIPMI DI Yogyakarta pada 2014 silam yang digelar di Hotel Novotel Yogyakarta. Malahan, kericuhan terjadi saat acara pembukaan baru akan dimulai.
Alasannya, karena pengurus HIPMI DIY menolak kehadiran pengurus Kabupaten Bantul. Sejumlah pengurus tiba-tiba berteriak keras meminta agar pengurus HIPMI Bantul keluar dari ruangan. Pengurus HIPMI Bantul tetap ngotot untuk ikut Musda tersebut. Aksi saling dorong dan gebrak meja pun sempat terjadi.
Simak Video "HIPMI XVII Solo Ricuh, Sejumlah Peserta Adu Jotos"
[Gambas:Video 20detik]