Tak Hanya Cari Untung, Perusahaan Ini Juga Lakukan Hal Ini

Tak Hanya Cari Untung, Perusahaan Ini Juga Lakukan Hal Ini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 09 Des 2022 14:56 WIB
Ilustrasi manajemen operasi.
Foto: Louise Viallesoubranne/Unsplash
Jakarta -

PT IndoSterling Technomedia (TECH) ikut berupaya mempercepat proses digitalisasi dan optimalisasi pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia dengan menggandeng Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM).

CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) Ucu Komarudin mengatakan, sebagai salah satu pemain utama Edutech terbesar di Tanah Air, Edufecta hadir untuk memberikan solusi nyata bagi kemajuan dunia pendidikan tinggi Indonesia khususnya kampus Informatika dan Komputer.

"Melalui platform digitalisasi yang dikembangkan Edufecta, kampus bisa dengan mudah menyediakan sistem informasi yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi dalam mendukung proses belajar mengajar sekaligus melakukan talent management," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (8/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Aptikom, Zainal A. Hasibuan, menuturkan saat ini dari 1.500 program studi kampus Informatika dan Komputer di seluruh Indonesia, lebih dari separuh atau lebih dari 850 program studi menampung lebih dari 500.000 mahasiswa tingkat D1 hingga D3. Setiap tahunnya dihasilkan 40.000 hingga 50.000 orang alumni per tahunnya.

"Kerjasama dengan Tech tidak saja mempercepat digitaliasi kampus yang menginduk ke dalam APTIKOM melalui Edufecta, namun secara otomatis kami dibantu dalam hal kemungkinan magang hingga talent management yang berguna bagi tracking alumni," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Zainal sistem akreditasi Pendidikan di Indonesia selain kerapihan data kampus adalah mix and match dengan industry yang artinya membutuhkan talent management system sebagai solusi juga strategi mengatasi masalah karir alumni dan kebutuhan industri.

CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) Ucu Komarudin, menuturkan program Edufecta sebelum bekerja sama dengan APTIKOM juga telah disambut baik oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APSTI). Program ini bisa membantu kampus-kampus di seluruh Indonesia beralih pada sistem digitalisasi dan membantu pengembangan pengelolaan kampus.

Dia menuturkan sejak awal tahun 2022, kolaborasi antara kampus dan Edufecta telah terimplemetasi di 181 kota 32 provinsi. Mayoritas kampus swasta tersebut dapat menikmati manfaat digitalisasi yang ditawarkan Edufecta. Ucu Komarudin bersyukur program yang dilaksanakan oleh Edufecta tersebut secara langsung didukung oleh Kemdikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) yang menargetkan percepatan digitalisasi kampus.

"Kolaborasi kampus dan Edufecta selama ini sejalan dengan perkembangan era Industri 4.0 dan Society 5.0, dimana digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia perlu dicapai secara cepat, merata dan berkelanjutan," pungkasnya.


Hide Ads