Airlangga Dorong Penguatan UMKM untuk Hadapi Tantangan Ekonomi di 2023

ADVERTISEMENT

Airlangga Dorong Penguatan UMKM untuk Hadapi Tantangan Ekonomi di 2023

Dea Duta Aulia - detikFinance
Kamis, 29 Des 2022 11:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Dok. Kementerian Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 4,7-5,3% di 2023. Hal itu bertujuan untuk menjawab tantangan ekonomi yang diprediksi bakal terjadi pada tahun mendatang.

"Berbagai dinamika global yang ada menjadi pengingat untuk kita, bahwa kita tetap optimis namun harus terus waspada," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12/2022).

Salah satu cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi terjaga yakni dengan memperkuat sektor UMKM. Mengingat UMKM memiliki peran yang penting dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Pihaknya mencatat, pada 2022 ini, peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5% dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

"Ini critical engine untuk perekonomian kita supaya maju. Jadi kita bertopang sangat besar kepada UMKM kita," ungkapnya.

Untuk dapat memaksimalkan potensi, pemerintah bakal mendorong pendanaan UMKM melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR). Airlangga mengatakan pemerintah menargetkan penyaluran KUR tembus Rp 470 triliun di 2023 dan Rp 585 triliun di 2024.

"Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi 3% demi menghadapi risiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif," jelasnya.

Tak hanya memperkuat sektor UMKM, ia mengatakan pemerintah pun telah memiliki strategi lain agar Indonesia mampu menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Adapun strategi tersebut yakni memanfaatkan kepercayaan dunia untuk mendorong investasi, antisipasi inflasi global dan pengetatan kebijakan moneter, menjaga neraca perdagangan agar tetap surplus, serta menjaga daya beli masyarakat melalui penyaluran Bansos.

Ia menambahkan implementasi UU Cipta Kerja juga bisa membantu Indonesia dalam menghadapi tekanan ekonomi di 2023. Menurutnya, peraturan tersebut mampu mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan investasi, dan kemudahaan berwirausaha.

Selain itu, Airlangga melanjutkan kemudahan perizinan berusaha dan insentif untuk kepastian serta kemajuan usaha yang dapat pada UU Cipta Kerja juga bisa berkontribusi terhadap kekuatan ekonomi Indonesia, khususnya di tahun 2023 mendatang.

"Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, namun harus waspada dan antisipasi terhadap tantangan global," tutupnya.



Simak Video "Ini Isi Pertemuan Sekjen PKS dengan Elite Golkar"
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT