Horor! Jokowi Bilang 70 Negara Masuk Jurang Resesi di 2023, RI Kena?

Horor! Jokowi Bilang 70 Negara Masuk Jurang Resesi di 2023, RI Kena?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2023 08:00 WIB
Jokowi di Festival Tradisi Islam Nusantara
Presiden Joko Widodo/Foto: Tangkapan layer YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keadaan genting menghantui ekonomi dunia di tahun 2023. Menurutnya, semua negara termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan pada tahun ini. Dia memaparkan semua negara dihantui resesi, krisis pangan, krisis energi, hingga kenaikan harga bahan pokok.

Kegentingan ekonomi ini menurutnya dapat menyulut potensi resesi di berbagai negara. Jokowi memaparkan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memberikan ramalan bila sepertiga ekonomi global akan ambruk. Artinya, menurut Jokowi 60-70 negara bisa jadi akan mengalami resesi tahun ini.

"Di tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi alami resesi. Artinya bila ada 200 lebih negara artinya 70 negara akan alami resesi," ungkap Jokowi dalam sambutannya di agenda Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB yang disiarkan virtual, dikutip Kamis (12/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun mengungkit krisis ekonomi di tahun 1997-1998 saat beberapa negara mengalami resesi, hal tersebut cukup membuat ambruk ekonomi Indonesia. Dia mengaku takut bila ramalan IMF benar terjadi.

"Kalau di tahun 97-98 saja yang alami resesi cuma beberapa negara sedikit sekali, itu sudah ambrukkan ekonomi kita. Nah yang ini 60-70 negara diperkirakan akan ambruk ekonominya, bahkan negara yang tidak kena resesi ratusan juta penduduknya akan rasakan sedang alami resesi," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, sampai saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih normal-normal saja dan patut disyukuri. Namun, dia mengingatkan jangan sampai semua terlena.

Jokowi juga mengungkapkan sampai saat ini ada 16 negara yang antre jadi 'pasien' IMF, sementara 36 negara lagi sudah antre di depan pintu IMF. Dia mewanti-wanti jangan sampai Indonesia ikut masuk ke dalam daftar tersebut, pasalnya di tahun 1998 Indonesia pernah menjadi pasien IMF.

"Kita ini tahun 98 pernah jadi pasien IMF karena ekonomi ambruk dan politik kita jatuh saat itu," sebut Jokowi.

Indonesia Bisa Resesi?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin dan optimis Indonesia tak akan terperosok ke dalam resesi. Bila IMF menyatakan sepertiga ekonomi dunia akan ambruk tahun ini, Sri Mulyani menjamin Indonesia tidak akan menjadi salah satunya.

Hal itu terjadi karena pemulihan ekonomi nasional terjadi sangat kuat. Di kuartal III 2022 saja, ekonomi tumbuh sampao 5,7%. Bukan tidak mungkin di kuartal IV ekonomi juga tumbuh di atas 5%.

"Kita tidak masuk yang sepertiga. Insyaallah kita akan jaga terus. Kita selalu menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi kita kuat sampai dengan kuartal III tahun ini, mungkin kuartal IV pun kita berharap bisa bertahan 5%," jelas Sri Mulyani.

Di lain pihak, Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Brawijaya (FEB UB), Candra Fajri Ananda berpendapat, resesi tetap perlu diwaspadai meski perekonomian Indonesia relatif less connected dengan perekonomian global.

"Keterkaitan dan dampak perekonomian global terhadap perekonomian Indonesia pun tak bisa dipandang remeh, terutama dalam jalur ekspor-impor dan jalur aliran modal asing," ujar Candra dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, resesi akan mengancam sektor perekonomian yang terintegrasi antar negara. Apabila pelemahan aktivitas perdagangan di negara maju terjadi, bisa mempengaruhi perdagangan di negara berkembang yang ekonominya bergantung pada ekspor-impor.

"Sebaliknya, perekonomian Indonesia yang mengandalkan pasar domestik akan cukup kuat meski dunia terancam resesi pada 2023," kata Candra.

Candra mengatakan, ada beberapa sektor yang dapat diandalkan pemerintah untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman resesi, di antaranya adalah sektor UMKM, pariwisata, hingga sektor industri pengolahan tembakau.



Simak Video "Video: Membahas Usul Hapus 1 Libur Nasional untuk Dongkrak Ekonomi Jerman"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads