Wilmar Padi Diminta Bantu Penuhi Kebutuhan Beras Warga Serang

Wilmar Padi Diminta Bantu Penuhi Kebutuhan Beras Warga Serang

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 20:15 WIB
Ilustrasi Petani Panen Padi
Foto: Wilmar Padi Indonesia

Wilmar Padi Indonesia Dorong Produksi Petani di Serang, Banten

Mitra Petani Wilmar PadiMitra Petani Wilmar Padi (Foto: Wilmar Padi Indonesia)

Program yang dihadirkan WPI bersama petani mitra telah dirasakan manfaatnya oleh beberapa petani hingga supplier di Serang. Salah seorang anggota Kelompok Tani Wisnu Kencana di Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Rudi mengaku mengalami peningkatan produksi sekitar 10 persen.

"Sudah jadi mitra WPI sejak musim kemarin, Mei 2022. Sejauh ini, bagus karena ada kenaikan di peningkatan hasil sekitar 10 persen dari 6 ton jadi 7,3 ton," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, sejak bermitra dengan WPI, Rudi juga mengaku telah merasakan banyak peningkatan berkat bantuan yang diberikan. Ke depan, dirinya pun berharap WPI dapat memberikan bantuan lainnya berupa traktor.

"(Untuk penghasilan), lumayan ada peningkatan sekitar 10-15%. Sebelum ada WPI biasanya standar lokal. Selama ini sudah dibantu WPI berupa pinjaman, pupuk, pestisida, benih. Pengennya mah ditambah traktor biar lebih singkat dan cepat lagi. Biar benih 20 hari bisa langsung tanam," katanya.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Rudi, petani sekaligus Ketua Gapoktan Desa Cigelang, Kecamatan Ciruas, Madsupi juga merasakan hal yang sama. Bahkan, berkat menerapkan sistem tanam WPI, dirinya tetap mampu memproduksi 5-6 ton di saat petani lain hanya memproduksi 2 ton karena gangguan hama.

"Produksinya kalau tidak ada serangan hama, apalagi kalau mengikuti Wilmar selalu melebih batas krena selalu dikawal. Kalau yang tidak (ada hama) hampir 6-7 ton," paparnya

"Yang kemarin bulan lalu, itu temen-temen cuma dapat 2 ton mungkin karena serangan hama. Kemudian pestisidanya mungkin tidak dibina dan dibimbing. Kalau di Wilmar kan mulai dari penyemprotan, aplikasinya, sampe pasca panen itu dikawal," imbuhnya.

Mitra Petani Wilmar PadiMitra Petani Wilmar Padi (Foto: Wilmar Padi Indonesia)

Soal harga jual, Madsupi mengaku juga mengalami kenaikan. Tak hanya itu, hadirnya WPI juga membantu para petani untuk terbebas dari jerat tengkulak.

"Pendapatannya alhamdulillah. Naiknya sedikit lumayan. Harga jual kalau petani biasa Rp 5.500 per kg, kita jual ke Wilmar Rp 5.750. Kalau nggak ada Wilmar itu udah jelas pasti kebobolan, petani suka dibohongi sama tengkulak dan orang luar. Kalau musim panas bagus, mereka datang, beli padi kita, sementara berasnya dijual ke Banten," katanya.

Tak hanya petani, keuntungan ini pun turut dirasakan oleh supplier petani di Desa Serdang Syafiudin. Ia mengaku adanya WPI turut mempermudah dirinya menjual hasil panen para petani.

"Kalau untuk penjualan hasil panen dalam jumlah besar, kita merasa terbantu. Bisanya kan (dijual) ke Jawa Barat saat panen raya. Kalau sekarang semenjak ada WPI, terbantu. Penyerapannya jadi lebih mudah dan dekat, jadi memotong biaya transportasi. Jadi kan ada efisiensi harga dasar ke petani ikut naik sekitar Rp 200-300 per kilogram," ungkapnya.

Di samping itu, penjualan ke WPI juga dikatakannya tidak memakan waktu yang lama. Menurutnya, hal ini juga berdampak positif bagi petani. Untuk itu, ia berharap ke depan WPI dapat menyerap PK (pecah kulit) hingga beras medium.

"Untuk finansialnya bisa dipastikan nggak kayak di pasar. Kalau WPI kan hari ini kirim, besok keluar harga, siangnya masuk (dananya). Kalau nggak gitu kan agak repot karena kita menghadapi petani, harus bayar langsung. Supplier kan jaminannya di situ karena putaran, modal kita juga terbatas," tutupnya.


(ncm/ega)

Hide Ads