Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan investasi infrastruktur mampu mendorong sektor ekonomi daerah. Hal ini terlihat dari ekonomi Batam menunjukkan pergerakan yang positif.
Diketahui, laju pertumbuhan ekonomi Batam melonjak hingga 6,84% di tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Batam. Adapun pertumbuhan ekonomi Kota Batam naik 2,09% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 4,75%.
Dengan angka ini, maka Batam menjadi kota dengan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir, bahkan lebih tinggi dibanding dengan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sekitar 3,15% dan nasional sebesar 5,31%.
Maka dari itu, pihaknya akan terus menguatkan perencanaan yang terintegrasi dan menyeluruh guna mendorong target pembangunan Batam, dan menggerakkan sektor ekonomi daerah.
"Investasi infrastruktur publik kami harapkan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kita harapkan dengan arah kebijakan pembangunan Batam yang sudah disusun (BP Batam), angka ini bisa terus naik hingga 7%," ujar Rudi dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).
Sementara itu, indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan angka yang positif. Dikatakan Rudi, nilai Ekspor Batam tahun 2022 mencapai US$ 15.562,16 juta.
Jumlah ini bertambah 29,29% dibandingkan tahun 2021. Dengan komoditas ekspor terbesar yakni mesin/peralatan listrik dengan nilai US$7.238,59 juta, disusul komoditas ekspor mesin perawatan pesawat mekanik sebesar US$1.518,45 juta.
Dikatakannya, nilai kumulatif ekspor Kota Batam menyumbang 79,29% dari total kumulatif ekspor Kepulauan Riau yang senilai US$ 19.626,16 juta. Adapun volume dan nilai ekspor terbesar menurut negara tujuan masih didominasi oleh Singapura, Amerika Serikat, Tiongkok, Denmark dan India.
Di sisi lain, total angka impor sepanjang tahun 2022 sebesar US$ 13.299,92 juta, atau naik sebesar 20,25% dari tahun lalu. Menurut Rudi kenaikan ini disebabkan naiknya impor kumulatif hasil industri.
Sementara itu, kata dia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batam merupakan yang tertinggi diikuti Provinsi. IPM Kota Batam pada tahun 2022 adalah 81,67, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia Kepulauan Riau adalah 76,46.
"Pengembangan Kota Batam ditata dan dikembangkan baik dari sisi darat, laut maupun perhubungan udara. Infrastruktur menjadi prioritas, kami dorong agar memberikan pengaruh (multieffect) seperti membuka jalan bagi lahirnya investasi dan lapangan kerja, memungkinkan berbagai kegiatan ekonomi tumbuh, meningkatkan konektivitas dan mendukung produktivitas masyarakat dan industri," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya akan menggenjot proyek prioritas di tahun 2023-2024 sesuai dengan rencana anggaran yang ditetapkan. Dia mengungkapkan angka realisasi infrastruktur terus meroket sejak 2018 hingga puncak pada 2022 sebesar 45,28%. Tercatat, 59 proyek strategis infrastruktur telah selesai dibangun BP Batam pada tahun 2021. Sedangkan di 2022, tercatat terdapat 32 proyek strategis infrastruktur kawasan yang berhasil diselesaikan BP Batam.
Realisasi infrastruktur ini, kata dia, diikuti oleh peningkatan angka realisasi investasi. Berdasarkan data dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) terdapat peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2022 meningkat sebanyak 48,5% dengan jumlah proyek sebanyak 1.738 proyek, dan total nilai US$ 746,85 juta.
"Ekonomi kita insyaallah menguat. Tapi tak boleh lengah. Infrastruktur terus kami benahi, program-program untuk menarik investasi juga ditingkatkan. Selanjutnya, tugas kita semuanya bahu membahu jaga Batam tetap kondusif," tukasnya.
Dia memastikan pihaknya akan melanjutkan 17 proyek infrastruktur di tahun 2023, dan 24 proyek dipersiapkan pada tahun 2024. Dia berharap upaya ini dapat merangsang kegiatan ekonomi dari hulu hingga hilir.
Simak Video "Jokowi Minta Masyarakat Belanja Sebanyak-banyaknya!"
(ncm/ega)