Menuju Hari Raya Lebaran, biasanya terjadi peningkatan volume kendaraan yang bepergian untuk pulang kampung atau bertujuan untuk wisata. Hal ini dapat menyebabkan kemacetan yang parah apabila tidak ditangani dengan benar.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur mengungkapkan bahwa pihaknya memprediksi akan ada peningkatan 6,7% kendaraan yang keluar Jabotabek dibanding mudik tahun lalu dari 4 gerbang tol utama atau sekitar 2,78 juta kendaraan. Hal ini meningkat dari 2,6 juta kendaraan yang ada di tahun 2022 alias kembali menjadi rekor baru arus volume kendaraan saat mudik.
Subakti menuturkan, jika dibandingkan dengan keadaan normal, peningkatan kendaraan yang keluar dari Jabotabek sebanyak 143%, dari yang biasanya 57.000 kendaraan menjadi sekitar 135.000-an kendaraan.
"Nah, yang paling besar lagi adalah sebenarnya (arus) balik, nanti kan numpuk. Ini kita ngomong di Japek (Jakarta-Cikampek) ya, yang numpuk di Japek itu akan ada kenaikan 237% dari sebelumnya kalau normal itu hanya 53.000 (kendaraan) nanti kita perkirakan 178.000," ungkapnya saat berkunjung ke markas detikcom, ditulis Rabu (15/3/2023).
Antisipasi hal tersebut, Subakti mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Pertama, mengajukan usulan pengaturan larangan angkutan barang sumbu 3 atau lebih pada saat lalu lintas padat.
"Kalau yang larangan kendaraan berat di jam-jam puncak itu untuk supaya lebih memperlancar, itu juga akan diputuskan bersama oleh pemerintah," jelasnya.
Kedua, membuat skenario lajur contraflow dan one way atau satu jalur.
"Nah, Jasa Marga di sini hanya membuat simulasi-simulasi yang diperintahkan Pak Menhub itu, yang memprediksi puncaknya di mana, kemudian mulai memuncak di mana, kemudian kita juga membuat indikator-indikator. Misalnya mau contraflow 1 lajur indikator berapa, mulai contraflow 1 lajur, contraflow 2 lajur, contraflow 3 lajur maupun one way," tambahnya.
Ketiga, skenario adanya ganjil-genap. Ia mengatakan, apabila sudah ada kesepakatan dengan pemerintah dan kepolisian, adanya ganjil-genap akan diumumkan dari jauh-jauh hari supaya para pengendara memiliki persiapan.
"Kita juga punya strategi pintu-pintu (tol) yang kita tambah. Contohnya kalau mudik nanti di Cipularang KM 99 kita buka, (KM) 149, kemudian di Jogja sendiri Colomadu itu 6 km akan difungsionalkan," ungkapnya.
"Di arus baliknya, untuk memecah supaya nggak numpuk di KM 66 Japek, kita juga buka bukaan baru di Sadang sampai Taman Mekar dari 8,5 km sampai 27,5 km bisa kita buka juga untuk memecah traffic ini," tambahnya.
Selain itu, ia mengaku bahwa pihaknya juga melakukan persiapan lainnya, seperti pelebaran jalur di Cikampek.
"Kita juga sudah mempersiapkan dengan fasilitas yang kita perbarui yaitu dengan adanya pelebaran-pelebaran di Cikampek dan juga pintu-pintu jalur-jalur alternatif yang sudah kita siapkan," terangnya.
Subakti kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi, baik dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas (Korps Lalu Lintas), dan pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya untuk antisipasi menghadapi kepadatan lalu lintas Lebaran 2023.
Simak Video 'Jasa Marga Antisipasi 'Kiamat Lalin' di Mudik Lebaran 2023':
Simak Video "Jasa Marga Antisipasi 'Kiamat Lalin' di Mudik Lebaran 2023"
(eds/eds)