Disney menyatakan tengah menyusun rencana untuk menggenjot keuntungan pada layanan Disney+. Rencana itu diambil setelah mendapatkan masukan dari investor usai perusahaan merilis laporan kinerja kuartalan terbarunya. Keputusan ini diperkirakan akan membuat para pelanggannya tidak senang.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (11/5/2023), langkah ini memerlukan pengurangan konten yang ditawarkan, menjual lebih banyak iklan dan membebankan biaya langganan yang lebih tinggi.
Disney+ dan dua layanan lainnya, ESPN+ dan Hulu, bersama-sama memangkas kerugian sebesar US$ 228 juta atau 13%, dari tahun sebelumnya menjadi US$ 659 juta. Pemangkasan kerugian kuartal sebelumnya lebih besar yakni hampir US$ 400 juta dari US$ 1,1 miliar.
Hal tersebut disertai dengan penurunan 2% pelanggan untuk Disney+ menjadi 157,8 juta, dan penurunan 1% pelanggan secara keseluruhan termasuk ESPN+ dan Hulu dalam total langganan.
CEO Disney Bob Iger mengatakan perusahaan akan memproduksi lebih sedikit konten untuk layanan di masa mendatang.
"Sangat penting bagi kami untuk merasionalisasi volume konten yang kami buat dan apa yang kami keluarkan untuk memproduksi konten kami," katanya.
Pihaknya ingin meningkatkan jumlah iklan di berbagai layanannya, termasuk Disney+ versi Eropa dengan iklan yang akan diluncurkan akhir tahun ini.
"Kami baru saja mulai menggores permukaan dari apa yang dapat kami lakukan dengan beriklan di Disney+, dan saya sangat yakin dengan posisi periklanan jangka panjang kami," kata Iger.
Iger menuturkan, bagi pelanggan yang ingin membayar Disney+ versi bebas iklan mereka akan membayar biaya berlangganan yang lebih tinggi.
"Untuk mencerminkan nilai penawaran konten kami dengan lebih baik," katanya.
Tonton juga Video: PHK Lagi! Sebanyak 7 Ribu Karyawan Disney Bakal Dipangkas
(acd/das)