RI Bidik 5 Besar Ekonomi Terkuat Dunia, Jokowi: Hati-hati Pilih Pemimpin

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 19 Agu 2023 17:29 WIB
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bisa menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Tidak tanggung-tanggung, menurutnya RI bisa masuk dalam 5 besar ekonomi terkuat secara global.

"Saya berkali-kali telah menyampaikan dan tidak pernah bosan untuk menyampaikan terus bahwa negara kita ini memiliki potensi yang sangat besar. Dengan potensi ini bisa kita ini masuk dalam 5 besar ekonomi terkuat dunia," kata Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI di Medan seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (19/8/2023).

Meski begitu, Jokowi mengatakan peluang Indonesia untuk bisa 'naik kelas' jadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia ini hanya ada sampai 13 tahun mendatang. Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk

"Tetapi memang tantangannya juga tidak mudah dan itu juga berkali-kali saya sampaikan itu peluangnya hanya berada pada kurun waktu 13 tahun ke depan ini. Sehingga pemimpin ke depan ini sangat-sangat menentukan negara ini bisa melompat maju atau tidak," ungkapnya.

Untuk itu ia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin, khususnya pada Pilpres 2024, 2029, dan 2034. Sebab menurutnya pada masa-masa inilah Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang jadi negara maju.

"Oleh sebab itu kepemimpinan dalam 13 tahun itu sangat menentukan. Artinya kepemimpinan nasional di 2024, kepemimpinan nasional di 2029, kepemimpinan nasional di 2034 itu sangat menentukan sekali negara ini terjebak pada jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap atau bisa keluar jadi negara maju," jelasnya.

"Hati-hati kepemimpinan di 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan sekali. Oleh sebab itu kita semuanya harus berhati-hati dalam memilih pemimpin kita agar bisa melompatkan kita jadi negara maju dengan GDP dengan PDB yang sesuai dengan negara maju," kata Jokowi lagi mengingatkan.




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork