Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Tanzania Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State House, Tanzania. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan keduanya membahas mengenai kerja sama perdagangan kedua negara.
Ada pun pembahasan keduanya, yang pertama Jokowi mendorong dibentuknya preferential trade agreement. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kerja sama dagang antara Indonesia dan Tanzania.
"Pertama, Indonesia mendorong dibentuknya preferential trade agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara yang tahun 2022 naik 20,7%," kata Jokowi, dalam keterangannya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Jokowi mengatakan Indonesia berkomitmen untuk berinvestasi di Tanzania melalui pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay di Tanzania serta pengelolaan gas alam menjadi kimia dan pupuk.
"Indonesia ingin meningkatkan investasi di Tanzania, termasuk pengelolaan blok gas Mnazi Bay untuk, oleh BUMN Indonesia serta pengelolaan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk. Kerja sama ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antarnegara berkembang," lanjut Jokowi.
Demi menjaga dan melindungi kelangsungan investasi kedua negara, Jokowi mengusulakan dibentuk bilateral investment treaty. Indonesia juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Tanzania dengan akan mengekspor produk farmasi ke negara tersebut. Ekspor produk farmasi ini menjadi yang pertama kali dilakukan.
"Ketiga, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun ketahanan kesehatan Tanzania, berupa perusahaan farmasi Indonesia akan mengekspor produk perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi memenuhi kebutuhan produk farmasi di Tanzania," ucap Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut pihaknya akan melakukan walk the talk untuk mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Bahkan saat ini Indonesia tengah merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika.
"Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan salah satunya melalui rencana revitalisasi farmer agriculture and ruler training center di Morogoro Tanzania," kata Jokowi.
Jokowi menerangkan hubungan antara Indonesia dengan Tanzania ini sudah berlangsung lama. Ia pun merasa terhormat bisa berkunjung ke negara tersebut untuk pertama kalinya.
"Suatu kehormatan bagi saya berkunjung ke Tanzania untuk pertama kalinya. Akar sejarah hubungan Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Dan Gerakan Nonblok tahun 1951. Spirit Bandung harus kita pertebal untuk solidaritas dan kolaborasi antarnegara di Global South, harus terus diperkokoh," ujar Jokowi.