Bos Badan Pangan Sebut RI Siap Pasok 12 Ribu Ton Beras

Bos Badan Pangan Sebut RI Siap Pasok 12 Ribu Ton Beras

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 10:38 WIB
Aktivitas bongkar muat beras terlihat di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023). Secara nasional, harga beras premium per Selasa (2/5/2023) sebesar Rp 13.610 per kg, naik dari posisi akhir April yang sebesar Rp 13.590 per kg.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra

Pada kesempatan yang sama, Former Secretary of Agriculture of the Philippines William Dar menyampaikan pidato yang mendorong ASEAN agar dapat mengharmonisasikan dan menyelaraskan kebijakan antarnegara menuju kerja sama dagang yang didambakan, terutama di bidang pangan. Ini merujuk karena pangan merupakan kebutuhan mendasar manusia dan sebagai landasan stabilitas ekonomi dan sosial.

Ditemui selepas acara, Arief turut membicarakan isu ketahanan pangan. Forum ASEAN di dalam tadi turut menaruh perhatian pula pada food resilient atau ketahanan pangan. Terkait itu, saya tertarik pada pernyataan dari Ibu Heliati (Founder Javara) yang mengatakan bahwa Indonesia itu memiliki hutan tropis dan bagaikan supermarket tanpa bill tagihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua jenis tanaman dapat tumbuh di sini. Dengan itu, demi ketahanan pangan nasional kita, pilihannya tidak lain adalah melakukan berbagai upaya peningkatan produksi dalam negeri," ucap Arief.

Sebagaimana diketahui, pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, pemerintah menaikkan anggaran ketahanan pangan sekitar 7,8% dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp108,8 triliun.

ADVERTISEMENT

"Telah banyak upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Mulai dari membangun reservoir, waduk, embung, sumur bor, sampai saluran irigasi. Tahun depan pemerintah siapkan anggaran 108,8 triliun rupiah. Dari itu memang tidak semua ada di NFA, tapi tersebar di berbagai kementerian dan lembaga. Ke depannya masyarakat agar dapat mengawal eksekusi program-program tersebut secara bersama-sama," pinta Arief.

Arief turut menuturkan perkembangan isu pangan nasional belakangan ini. Menurutnya, saat ini petani senang dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) di Tingkat Produsen yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional.

"Itu memang tugas kami untuk secara cermat menghitung berapa harga pokok produksi dan margin petani. Yang terpenting dan harus didahulukan memang kalangan petani. Kalau di tingkat pertama sudah tertata baik, berikutnya tentu ke tingkat selanjutnya," urainya.

"Terkait realisasi bantuan pangan, pada September ini, Presiden sudah menyetujui untuk kembali menggelontorkan bantuan pangan beras sebanyak 640 ribu ton kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam bentuk 10 Kg beras per KPM. Lalu ada pula bantuan pangan untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) berupa daging ayam ras dan telur ayam ras kepada 1,4 juta KRS. Semua bantuan akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan," pungkas Arief.


(ada/ara)

Hide Ads