Pede Lawan El Nino, Plt Mentan Panen Padi di Sukoharjo

Pede Lawan El Nino, Plt Mentan Panen Padi di Sukoharjo

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 25 Okt 2023 08:30 WIB
Plt Mentan
Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Panen Padi di Tengah El Nino, Stok Beras Aman?

Ikut memanen padi di kawasan Desa Karangwuni, Arief menjelaskan kawasan ini dapat menghasilkan 8 ton lebih beras. Bersamaan dengan itu Arief mengatakan serapan beras nasional oleh Perum Bulog dari para petani hingga Oktober 2023 ini sudah mencapai 878.980 ton.

"Produktivitas (hasil panen) hari ini (Desa Karangwuni) angkanya di atas 8 ton," ungkap Arief.

Menurutnya umlah ini kemungkinan akan terus bertambah seiring panen raya sebelum Masa Tanam (MT) I pada November-Desember nanti. Sebab pihaknya juga memastikan akan terus melakukan penyerapan agar para petani bisa dengan segera kembali menanam padi usai panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 800.000 ton. Ini yang harus kita dorong terus (penyerapan beras), mumpung ini masa tanam I mulai November Desember, kita siapkan semuanya dengan baik supaya hasil saat panen rendeng nanti optimal," jelasnya

Berkat lancarnya produksi dalam negeri seperti saat ini, stok beras di Perum Bulog mencapai 1.501.353 ton termasuk beras komersial. Menurutnya stok saat ini sudah cukup untuk mengatasi masalah pangan dalam negeri di tengah ancaman El Nino.

ADVERTISEMENT

Karena itu ia merasa percaya diri dapat menjalankan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus menyalurkan beras SPHP seharga Rp 10.900 per kg di pasar-pasar induk beras seperti Cipinang, Jakarta Timur.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog terus melakukan langkah intervensi dengan membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang dengan stok beras Bulog, sembari terus melaksanakan Gerakan Pangan Murah, penyaluran bantuan pangan beras secara masif, dan optimalisasi penyaluran beras-beras SPHP dengan harga Rp 10.900 per kg," ungkap Arief.

Tekan Dampak El Nino, Kementan Kejar Target Produksi 35 Ton Beras

Meski stok beras nasional masih aman di angka 1,5 juta ton, Arief menuturkan bila Jokowi meminta kepadanya untuk terus meningkatkan produksi beras selama 2024 mendatang. Hal ini dirasa penting untuk memastikan dampak El Nino tidak akan mengancam ketahanan pangan di RI.

"Untuk itu, penanggulangan dampak perubahan iklim seperti El Nino dan La Nina harus secara massif dan berkelanjutan. Penggunaan pupuk kimiawi harus dosis tepat, tidak boros dan diimbangi pupuk organik," ungkapnya.

Karenanya ia beserta jajaran Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras dalam negeri mencapai 35 juta ton di tahun 2024. Arief juga meminta kepada seluruh jajarannya agar dapat gerak cepat menjalin kerja sama dengan dengan perangkat daerah produsen beras.

"Target produksi beras tahun 2024 sebesar 35 juta ton. Ini target besar, agar semua kabupaten bergerak cepat merinci program dan target hingga level desa, kecamatan dan ditunjuk penanggung jawab Kecamatan dan Desa," pinta Arief kepada jajarannya.

"Hal penting yang harus dijamin adalah ketersediaan benih dan pupuk, makanya pada kegiatan ini hadir Dirut Pupuk Indonesia. Kemudian harus memastikan juga saluran irigasi, penanggulangan hama dan penyuluh pertanian ada bersama petani," tambahnya.


(ara/ara)

Hide Ads