Didid Noordiatmoko berhenti dari Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per 1 November 2023. Didid sebelumnya merupakan Kepala Bappebti periode April 2022- Oktober 2023 menggantikan Indrasari Wisnu Wardana yang menjadi tersangka kasus minyak goreng.
Didid mengatakan kini dirinya kini tetap menjadi ASN Kemendag namun jabatannya beralih menjadi fungsional. Dia memilih menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi, salah satunya yang ada di bawah naungan Kementerian Perdagangan.
"Kalau saya sudah masanya, kalau teman-teman tahu saya minggu depan ulang tahun ke 60. Kalau pejabat struktural itu batasnya sampai 60. Kalau fungsional 65, saya dosen maka sampai 65 tahun. Kalau saya nggak jadi dosen, saya akan pensiun 1 Desember nanti. Tidak mengundurkan diri, tetapi saya memilih jadi dosen," kata Didid di Kantor Bappebti Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Keputusan ini juga telah disetujui oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. Didid menerangkan, dalam UU ASN tidak diperbolehkan seorang ASN menjabat sekaligus sebagai struktural dan fungsional. Menjadi Kepala Bappebti adalah jabatan struktural, sementara dosen jabatan fungsional.
"Saya sudah dilantik jadi dosen, kenapa jadi dosen? Itu adalah pilihan saya menjadi dosen, dan disetujui pak menteri, bahwa saya beralih menjadi dosen, karena dosen fungsional, kepala Bappebti adalah jabatan struktural. Jadi nggak boleh merangkap," ucapnya.
"Jadi saya hari ini lebih memilih fungsional dan tadi sudah dilantik, makanya saya harus berhenti dari Kepala Bappebti," tambah dia.
Dalam masa tugasnya, Didid telah menyelesaikan target Indonesia untuk memiliki bursa CPO dan bursa Kripto. Kedua bursa itu telah lama mundur dari target peluncurannya.
Meski demikian, Didid mengatakan dirinya selama sebagai Kepala Bappebti juga mendapatkan tudingan dari Ombudsman RI yagg menduga Kepala Bappebti melakukan tindakan maladmistrasi. Dugaan maladminitrasi atas kasus calon bursa CPO dan pengaduan Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
(ada/rrd)