Tokopedia Sebut Penjual di Platform 100% UMKM Lokal

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 15:42 WIB
Foto: dok. Tokopedia
Jakarta -

Tokopedia mengatakan bahwa platformnya 100% diisi oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Hal ini berarti Tokopedia tidak memberi ruang bagi barang impor langsung atau cross border untuk berjualan di aplikasi tersebut. Selain itu, perusahaan juga menerapkan sebuah teknologi dan merancang sejumlah program agar produk dalam negeri bisa naik kelas.

"Tokopedia saat ini 100% marketplace domestik yang tidak memungkinkan adanya impor langsung atau crossborder. Jadi kita tidak punya data yang dimaksud (persentase produk impor di Tokopedia)," ucap Head of Regional Growth Expansion Tokopedia, Nafisah Wulandari dalam agenda Virtual Media Briefing Tokopedia: Hari Pahlawan, Tokopedia Dukung UMKM Berdayakan Difabel, Perempuan dan Petani untuk Berkarya secara daring, Rabu (8/11/2023).

Nafisah kemudian menjelaskan, bahwa pihaknya memberi ruang seluas-luasnya bagi berbagai pelaku UMKM lewat inisiatif program hyperlocal. Dengan teknologi geo-tagging, program tersebut memungkinkan Tokopedia untuk mengkurasi berbagai produk UMKM untuk bisa menyentuh konsumen di setiap daerah. Hal ini berarti pelaku UMKM juga tidak perlu untuk berpindah ke kota besar untuk mencari pangsa pasar.

"Kita menerapkan teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dengan pembeli di manapun mereka berada tanpa harus pindah ke kota besar. Pelaku UMKM bisa menjual di kotanya sendiri, pembeli juga bisa mendapatkan kebutuhan mereka secara beragam," sambung Nasifah.

Berdasarkan hasil riset internal Tokopedia yang berkolaborasi dengan The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), program hyperlocal terbukti menggerek angka pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota yang menerapkan teknologi itu. Dalam kurun 2019-2021, pertumbuhan ekonomi mencapai angka 2,78% dengan program hyperlocal. Sementara bagi kabupaten/kota yang tidak menerapkan program hyperlocal, pertumbuhan ekonominya hanya berada di angka 1,26%.

Pihaknya mencatat, ada lima provinsi yang mencatatkan kenaikan jumlah transaksi tertinggi di Tokopedia dengan program hyperlocal. Kelimanya adalah Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bali, dan Sulawesi Selatan dengan kenaikan rata-rata hampir 3%.

Sementara untuk lima provinsi dengan jumlah kenaikan nilai transaksi tertinggi, berada di Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, dan Papua Barat. Kenaikan jumlah nilai transaksi tercatat berada di angka rata-rata delapan kali lipat dari biasanya.

"Data ini menunjukkan bahwa inisiatif hyperlocal Tokopedia membawa dampak positif di era pandemi sampai pascapandemi," sambung Nasifah.

Dalam kurun Desember 2019 sampai Januari 2023, pertumbuhan UMKM di Tokopedia saat ini mencapai 7 juta penjual. Ia menjelaskan pertumbuhan UMKM tidak terlepas dari sejumlah program yang dihadirkan perusahaan kepada para mitra. Di antaranya seperti, Gudang Pintar Tokopedia, Pusat Edukasi Seller, Kelas Maju Digital, hingga Waktu Indonesia Belanja.

Ia menjelaskan bahwa segelintir program tersebut dihadirkan sebagai wujud komitmen Tokopedia untuk meningkatkan daya saing dan mendorong UMKM RI agar bisa naik kelas.

"Kami juga selalu mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga dengan produk buatan Indonesia. Kampanye ini bisa dilihat lewat halaman utama kami," terangnya.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork