Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini kekeringan akibat El Nino bukan lagi kondisi biasa. Ia menyebut saat ini sudah terjadi gorila El Nino.
Hal ini diungkapkan di tengah-tengah membahas penambahan anggaran untuk Kementan sebesar Rp 5,8 triliun dengan Komisi IV DPR RI.
"Melakukan pertemuan dengan Dirjen Anggaran, nggak masalah, karena ini ada insnetif El Nino ada kan BLT El Nino. Ini El Nino bukan El Nino biasa, bukan lagi super, tetapi sudah masuk gorila El Nino, ini terbesar," kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Geung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsisi El Nino, Amran mengatakan berdasarkan keterangan BMKG akan berlanjut sampai Februari. Untuk itu pihaknya membutuhkan dana tambahan untuk memitigasi dampak dari cuaca panas ekstrem tersebut.
"Ke depan sampai Februari (El Nino) bisa baca di media," lanjutnya.
Tantangan lainnya, adalah banyak negara yang telah membatasi ekspor beras. Kondisi ini tentu menjadi perhatian pemerintah untuk menggenjot produksi beras dan jagung dalam negeri.
"Ada 22 negara yang sudah restriksi ekspor beras, India katanya kita bisa impor, tetapi sampai hari ini belum ada kepastian," jelasnya.
Apa itu Gorila El Nino?
Mengutip dari detikedu, Tim Variabilitas, Perubahan Iklim, dan Awal Musim Badan Riset dan Inovasi Nasional (TIVIPIAM-BRIN), Erma Yulihastin mengungkap siklus El Nino itu selama 9 bulan.
Apabila El Nino di Indonesia disebut resmi dimulai pada Juni 2023 lalu, maka puncaknya terjadi sekitar bulan November 2023-Februari 2024.
"Hasil kajian dan diskusi ter-update yang kami lakukan, jika melihat siklus hidup El Nino, dari pemodelan perhitungan indeks kekuatan El Nino itu sendiri, saat ini sedang menuju area 3, Samudra Pasifik semakin ke baratnya Peru," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (25/10/2023).
Kemudian, El Nino bisa dikatakan mencapai level gorila, jika tingkatan suhunya sudah melebihi normal. "Setelah sempat ke level puncak di 3,5, levelnya di nino area 2 itu menyentuh 2,32. Artinya ada penurunan. Kalau sudah 3,5 itu bukan super El Nino lagi, tapi gorila El Nino," lanjutnya.