Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan jumlah pendapatan nelayan di kampung nelayan modern di Kabupaten Biak Numfor, Papua mencapai Rp 4,9 miliar per tahun. Jumlah tersebut berdasarkan analisa dari Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Anastasia Rita Tisiana.
Dengan begitu, selama tiga tahun ke depan target pendapatan nelayan bisa mencapai Rp 14,89 miliar. Analisa tersebut didasarkan pada jumlah penduduk kampung sebanyak 207 Kepala Keluarga (KK) dengan 177 KK berprofesi sebagai nelayan.
Anastasia menjelaskan saat ini rata-rata pendapatan nelayan dengan perahu motor tempel dua mesin sebesar Rp 5 juta per bulan. Dengan adanya sejumlah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah pendapatannya meningkat menjadi Rp 17 juta per kapal, per bulan.
"Kami mencoba menghitung dengan tiga tahun ke depan secara kasar tiga tahun ke depan. Kalau sekarang itu dengan perahu motor tempel dua mesin sekarang pendapatan nelayan Rp 5 juta dengan mengoptimalkan fasilitas kurang lebih bisa Rp 17 juta per bulan, per kapal," kata Anastasia dalam acara Bincang Bahari di KKP, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2023).
Namun, semua itu tergantung pada cara masyarakat setempat mengoptimalkan fasilitas dari pemerintah. Meski begitu, Anastasia bilang pihaknya akan terus mendampingi para nelayan.
Setiap tahunnya, akan terus dipantau dampak dari pendampingan tersebut. Apakah sudah ada perkembangan dari sisi kapasitas masyarakat, baik dari segi individu maupun dari pendapatan. Anastasia menjelaskan hitungan tersebut belum termasuk hitungan dalam biaya pengeluaran rumah tangga.
"Ini bisa menghasilkan peningkatan pendapatan ini belum hitung biaya rumah tangga. Kalau pendapatan rumah tangga yg sekitar Rp 15 juta lah. Zaman sekarang kan nggak cuma makan minum, sekarang ponsel menjadi kebutuhan. Apalagi koperasinya sudah digitalisasi pasti ada kebutuhan itu," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan kalamo yang dibangun di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kampung nelayan modern ini tepatnya terletak di Desa Samber-Binyeri, Distrik Yendidori.
Kolamo ini dibangun dengan sejumlah fasilitas utama. Di antaranya dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, hingga dock yard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.
Simak juga Video: KKP Amankan Kapal Berbendera Belanda yang Angkut Pasir Laut di Perairan Jakarta
(fdl/fdl)