Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menanggapi penyelenggaraan debat calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diselenggarakan Jumat besok. Shinta menilai visi-misi yang dibawa kandidat pada dasarnya sudah bagus.
Namun ia berharap visi-misi tersebut juga harus tetap realistis. Dengan kata lain, para kandidat harus paham juga dengan kondisi langsung di lapangan.
"Jadi kalau yang kamu lihat dari banyaknya perdebatan, visi-misi itu bagus-bagus, pasti semuanya bagus, tapi kami lebih menyoroti bahwa implementasinya nanti ini memungkinkan atau tidak. Apakah para calon ini tahu apa yang terjadi di lapangan," katanya dalam Outlook Ekonomi APINDO 2024, di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
Oleh karena itu ia berharap pasangan capres dan cawapres berkomunikasi dengan tim ekonomi masing-masing. Hal ini demi memastikan jika mereka tahu apa yang terjadi di lapangan.
"Makanya kami merasa penting untuk ada komunikasi dengan para calon dari ekonominya, supaya mereka benar-benar tahu apa yang terjadi di lapangan," sebutnya.
Shinta cukup mengapresiasi tema debat yang mengangkat masalah ekonomi digital dan UMUM. Menurutnya debat cawapres juga bisa mengukur sejauh mana pengetahuan masing-masing kandidat.
"Ini tidak hanya dari segi isinya, tapi bagaimana ini bisa menjadi kenyataan gitu, dan juga sejauh mana knowledge-nya. Kan tidak semua punya latar belakang ekonomi," tuturnya.
Penyelenggaraan Pemilu 2024 diharapkan dapat mendongkrak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, perlu juga diantisipasi aspek-aspek negatif seperti sengketa pemilu hingga kerusuhan.
"Dari segi positif memang konsumsi itu sumbangannya bisa 0,3% terhadap PDB ini juga bisa membawa multiplier effect di sisi lain tadi ketidakpastian hasil dan lainnya ini perlu kita hindari," pungkasnya.
(ily/ara)