Ekspor ke Afrika-Amerika Latin Stagnan, Kemendag Singgung Anggaran Diblokir Kemenkeu

Ekspor ke Afrika-Amerika Latin Stagnan, Kemendag Singgung Anggaran Diblokir Kemenkeu

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2024 15:06 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumpulkan jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam rapat kerja tahunan yang digelar di Semarang, Jawa Tengah pada 20-21 Februari 2024.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) /Foto: Anisa Indraini/detikcom
Semarang -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan kinerja ekspor Indonesia ke negara tertentu belum optimal. Ia mendorong jajaran untuk fokus ke daerah-daerah yang belum berkembang.

"Untuk Afrika dan Amerika Latin, ekspor Indonesia masih stagnan. Ini Pak Djatmiko (Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional) dan kawan-kawan perlu kesungguhan kita untuk fokus ke daerah-daerah yang belum berkembang," kata Zulhas saat membuka Rapat Kerja Kemendag 2024 di Padma Hotel Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/2/2024).

Zulhas memaparkan kendala kinerja ekspor ke Afrika dan Amerika Latin belum optimal, salah satunya adalah anggaran yang dinilai belum optimal untuk Kemendag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu itu perlu perhatian, makanya perlu didukung oleh tenaga yang terampil dan anggaran. Karena kalau jauh itu orangnya nggak ada. Bisanya lima negara yang didapat satu, ya bagaimana. Itu kita perkuat di situ. Saya akan ngomong kepada pak presiden berharap akan ada terobosan," kata Zulhas.

Terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menambahkan persoalan anggaran yang dirasakan Kemendag. Menurutnya, kegiatan Kemendag untuk mendongkrak kinerja ekspor nasional butuh dukungan anggaran yang cukup.

ADVERTISEMENT

"Karena kita di lapangan terutama perwakilan perdagangan baik Atase, ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) butuh effort untuk bisa terus eksis. Kita memasarkan produk-produk di luar negeri. Kan kita harus ikut pameran, misi dagang dan lain-lain kegiatan yang memberikan kesempatan kita untuk terus memasarkan produk Indonesia," kata Didi.

Didi menyebut sebenarnya pada 2023 Kemendag sudah membuat perencanaan anggaran dengan matang. Namun, di tengah jalan ternyata perencanaan itu harus tersendat oleh kebijakan automatic adjustment atau pencadangan belanja untuk diblokir sementara sesuai arahan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Didi tidak merinci anggaran Kemendag yang terkena blokir. Meski begitu, dia berharap pemblokiran anggaran itu bisa dibuka pertengahan 2024.

"Kita sudah merancang anggaran di 2023, sekarang kan ada automatic adjustment dan lain-lain, itu yang terkena. Tapi mudah-mudahan bisa dibuka lagi di pertengahan tahun," kata Didi.

Total tahun ini pemerintah memblokir anggaran Rp 50,15 triliun yang berasal dari 5% masing-masing pagu belanja K/L. Hal itu berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-1082/MK.02/2023.

Anggaran yang diblokir sementara bersumber dari dana Rupiah Murni (RM). Kegiatan yang diprioritaskan untuk dilakukan automatic adjustment yakni belanja barang yang dapat diefisienkan, tidak mendesak atau dapat ditunda, diutamakan berasal dari 10 akun belanja barang yaitu honor, perjalanan dinas, paket meeting, belanja barang operasional lainnya dan belanja barang non operasional lainnya.

Apabila terdapat kebutuhan yang prioritas, K/L memang dapat mengajukan usul relaksasi automatic adjustment pada semester II-2024 melalui mekanisme revisi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2023 tentang Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, serta Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

(aid/ara)

Hide Ads