Prabowo Mau Tambah Kementerian, Apa Dampaknya ke Pembangunan?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2024 12:29 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan berencana menambah jumlah Kementerian dari saat ini 34 menjadi 40. Apakah penambahan kementerian bakal berdampak ke pembangunan Indonesia?

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menyambut baik adanya wacana penambahan kementerian dari 34 menjadi 40. Dirinya setuju dengan penambahan jumlah kementerian asalnya berlandaskan tiga faktor penting, yakni rekonsiliasi, akselerasi, dan profesionalisme.

"Rekonsiliasi dibutuhkan agar jalannya pembangunan yang berkelanjutan tidak terhenti. Untuk itu semua elemen harus dilibatkan bersama dalam Kabinet Kerja di masa pemerintahan mendatang," kata Anthony, Selasa(14/5/2024).

Selain itu, memperluas kementerian jika tujuannya untuk mempercepat akselerasi demi menyelesaikan pekerjaan rumah Indonesia, tentu bagi Anthony harus disambut baik.

Anthony Leong Foto: dok. Anthony Leong

Anthony menegaskan bahwa penambahan kementerian harus membuat kinerja menteri makin cepat untuk kemajuan bangsa. Hal ini sekaligus mempercepat realisasi dalam mewujudkan visi dan misi pasangan Prabowo-Gibran.

Lalu yang terakhir, kabinet dan kementerian harus diisi para profesional di bidangnya. Hal ini agar agar kinerja kementerian berjalan dengan baik.

"Harus the right man on the right place sehingga dapt bekerja cepat membereskan pekerjaan rumah bangsa ini yang masih belum selesai sehingga membuat kinerja meningkat bukan sebaliknya," kata Anthony.

Hal tersebut menjadi perhatian karena Indonesia merupakan negara besar yang membutuhkan banyak peningkatan pelayanan kepada masyarakatnya.

"Untuk itu dibutuhkan kementerian agar bisa meningkatkan pelayanan publik karena Indonesia memiliki target dan tantangan yang besar untuk diraih," tegas Anthony.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork