Indonesia masih impor sejumlah barang dari Israel di tengah kecaman dunia terhadap negara tersebut. Meskipun nilainya kecil dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan jumlah impor Indonesia.
"Impor asal Israel itu sangat-sangat kecil dibandingkan dengan total impor Indonesia. Saking kecilnya, menjadi tidak berarti jika kita bandingkan dengan total impor," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (15/7/2024).
Berdasarkan data BPS yang diterima detikcom, total impor Indonesia dari Israel mencapai US$ 2,76 juta pada Juni 2024. Jumlah itu turun 53,6% dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 82,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Komoditas yang paling banyak diimpor dari Israel pada Juni 2024 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$ 889.213. Nilai itu merosot 77% dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 202,99% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Komoditas lain yang diimpor dari Israel adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya, dengan nilai mencapai US$ 374.527. Nilai tersebut merosot 71,28% dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 79,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ada juga impor perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia asal Israel senilai US$ 352.258. Jumlah itu mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing 5,75% dan 8,35%.
Barang impor lainnya dari Israel berupa instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis senilai US$ 616.468. Nilai itu juga mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing 171,68% dan 43,60%.
Lalu bahan kimia organik senilai US$ 114.690 dari Israel, merosot 23,82% secara bulanan namun meningkat 20,41% secara tahunan. Impor barang lainnya senilai US$ 403.892, naik secara bulanan maupun tahunan masing-masing 326,39% dan 153,91%.
(aid/rrd)