Jamu Pengusaha Jepang di Istana, Prabowo Nyatakan RI Terbuka untuk Investasi

Ilyas Fadilah, Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 06 Des 2024 14:39 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan sejumlah pengusaha Jepang di Istana Presiden, Jakarta (Isal/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan para investor Jepang di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Jepang merupakan mitra bisnis Indonesia selama bertahun-tahun.

"Pemerintah Jepang dan pengusaha swasta Jepang cukup aktif di Indonesia. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi partisipasi pemerintah dan sektor swasta Jepang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kita. Jepang membantu dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan tentu saja bidang ekonomi,," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Pada kesempatan itu, Prabowo menekankan posisi Indonesia sebagai negara dagang. Oleh karena itu, Indonesia sangat terbuka terhadap semua negara, ras, dan agama di seluruh dunia.

"Selama bertahun-tahun, bahkan sebelum Indonesia berdiri, tradisi kita sangat menyambut para tamu termasuk dari luar negeri. Itulah tradisi kami dan mungkin juga sudah menjadi DNA," terang Prabowo.

Oleh karena itu, hadirnya para investor Jepang sangat disambut oleh pemerintah Indonesia. Prabowo berharap Jepang mau lebih berpartisipasi dalam perkembangan di Tanah Air.

Prabowo juga menyinggung jabatannya sebagai Presiden Indonesia yang baru berjalan 47 hari. Namun, ia mengaku cukup nyaman berkat kerja sama tim yang cukup baik dan siap mengabdi untuk rakyat.

Pemerintahan saat ini juga disebut bersih, punya birokrasi yang efisien, punya perencanaan yang baik serta siap menghadapi persoalan, dan siap bekerja dengan cepat.

"Saya menjabat di sini mungkin baru 47 hari, tapi saya merasa suasana di kabinet yang saya pimpin ini sangat baik. Kita memiliki kerja sama tim yang cukup baik," ujarnya.

Orang nomor satu di Indonesia ini lalu menyinggung situasi global yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, Indonesian menyatakan ingin berteman dengan semua negara.

"Situasi global penuh dengan ketidakpastian, dan karena itulah Indonesia ingin berteman dengan semua orang. Kami, berdasarkan tradisi, tidak memihak. Kami adalah teman bagi semua orang. Filosofi kami adalah 1.000 teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Jadi, kami menyambutnya dengan tangan terbuka," tutupnya.




(ily/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork