Deal! RI Borong Gandum-Minyak AS

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 09 Jul 2025 13:09 WIB
Foto: AP/Nariman El-Mofty
Jakarta -

Indonesia dikabarkan telah meneken kesepakatan impor produk dari Amerika Serikat (AS). Produk energi hingga biji-bijian menjadi barang utama yang akan dibeli Indonesia sebagai tawaran ke pemerintah AS untuk menurunkan tarif impor.

Kesepakatan meningkatkan pembelian barang-barang itu dikonfirmasi langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada AFP, dikutip dari pemberitaan Channel News Asia (CNA), Rabu (9/7/2025).

Indonesia disebutkan sedang menetapkan dasar untuk menghindari tarif tinggi yang akan ditetapkan Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Trump sendiri telah mengumumkan akan mematok tarif impor 32% per 1 Agustus 2025 untuk Indonesia.

Pemerintah di Jakarta sendiri optimis negosiasi dan diskusi masih bisa dilakukan dengan administrasi Trump di Washington DC untuk menurunkan tarif. Bahkan Airlangga sendiri melakukan perjalanan langsung ke Washington untuk pembicaraan perdagangan usai pengumuman Trump dilakukan.

Indonesia berjanji untuk meningkatkan impor pertanian, energi, dan barang dagangan untuk menutup kesenjangan perdagangan dengan AS. Awal minggu ini telah dicapai kesepakatan senilai US$1,25 miliar atau sekitar Rp 20,1 triliun untuk membeli lebih banyak gandum AS.

Perusahaan pertanian Sorini Agro Asia Corporindo, anggota Asosiasi Pabrik Jagung Indonesia, dan FKS Group menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan pembelian mereka.

Sementara itu, PT Pertamina sebagai perusahaan pelat merah energi utama di Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman yang menjanjikan lebih banyak pembelian energi AS. Belum ada rincian berapa banyak yang akan dibeli oleh Indonesia oleh AS.

Yang jelas, minggu lalu Airlangga mengatakan kepada wartawan para pebisnis Indonesia akan membuat komitmen belanja total senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun dari AS ke dalam negeri.

Perusahaan makanan AS, Cargill mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa daftar kesepakatan tersebut mencakup nota kesepahaman untuk pembelian jagung.

Data dari kantor perwakilan perdagangan AS menunjukkan defisit perdagangan barang Washington dengan Jakarta sebesar US$ 17,9 miliar pada tahun 2024, naik 5,4% dari tahun sebelumnya.

Tonton juga "Bahlil Lapor Prabowo, RI Impor LPG dan Minyak AS Rp 168 Triliun" di sini:




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork