Pemerintah Mau Bendung Produk Luar Negeri Masuk ke RI, Begini Caranya

Pemerintah Mau Bendung Produk Luar Negeri Masuk ke RI, Begini Caranya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 23 Jul 2025 12:57 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman
Menteri UMKM Maman Abdurrahman - Foto: detikfinance/ Amanda Christabel
Jakarta -

Kementerian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bersama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) kembali menyelenggarakan pameran Inabuyer B2B2G Expo 2025. Pameran ini memberikan kesempatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal berkesempatan untuk memperluas pasar dan menaikkan kelas dari produknya.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan acara ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam mengamankan dan menjaga derasnya arus masuk barang masuk dari luar. Inabuyer B2B2G Expo 2025 bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama antara produsen lokal dengan pembeli dari sektor Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Government (B2G).

"Dalam bentuk untuk memberikan motivasi yang besar dan juga ingin memberikan informasi bahwa keberadaan kami untuk mengamankan dan menjaga derasnya arus-arus barang masuk dari luar itu, salah satunya bentuknya adalah event Inabuyer ini," ujar Maman dalam acara Inabuyer B2B2G Expo 2025, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maman menerangkan event ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2021. PP ini mewajibkan kementerian/lembaga, pemerintah pusat, hingga pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pengadaan dengan produk dalam negeri sebesar 40%.

Untuk itu, dia menilai beleid tersebut dapat memberikan perlindungan, pembinaan serta membuka ruang sebesar-besarnya kepada para UMKM untuk bisa berpartisipasi dan menjadi tuan ataupun raja di tanah sendiri

ADVERTISEMENT

Inabuyer B2B2G Expo 2025 akan digelar untuk memperkuat ekosistem bisnis lokal dan memperluas pasar produk dalam negeri. Acara ini akan berlangsung pada 23-25 Juli 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, dengan menghadirkan ribuan pengusaha dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, swasta, serta pemerintah.

Pada 2024, event ini berhasil meraup transaksi mencapai senilai Rp1,58 triliun di mana meningkat 57%, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,003 triliun. Pada 2025 ini, diikuti oleh 107 buyer dan supplier. Maman pun menargetkan transaksi pada tahun ini mencapai Rp 3 triliun.

"Artinya Rp 3 triliun itu semoga bisa menjadi target kita. Yang terpenting bagi saya adalah bahwa pencapaian yang kemarin itu adalah menjadi tolak ukur dan tentunya pada tahun ini harus bisa lebih dari yang tahun kemarin karena itu menjadi salah satu ukuran atau indikator bagi kita semua," terang Maman.

Berbagai agenda menarik akan hadir dalam acara ini, termasuk business matching, pameran produk unggulan lokal dan UMKM, diskusi panel, talkshow, serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan kontrak kerja sama antara UMKM dengan berbagai pihak.

Selain itu, penghargaan Inabuyer Award juga akan diberikan kepada pengusaha, Kementerian/Lembaga, BUMN dan Swasta yang menunjukkan inovasi dan kontribusi signifikan dalam mendukung produk dalam negeri.

Tidak hanya itu, expo ini juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif bagi UMKM, termasuk workshop dan seminar yang membahas strategi pemasaran digital, penguatan branding, serta peningkatan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar internasional. Dengan menggandeng berbagai pakar industri, peserta diharapkan mendapatkan wawasan yang dapat diterapkan langsung dalam pengembangan bisnis mereka.

Tonton juga video "APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal" di sini:

(rea/kil)

Hide Ads