Ekspor 7.257 Barang Bakal Bebas Tarif ke Peru, Ada Mobil-Sepatu

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 12 Agu 2025 15:10 WIB
Kementerian Perdagangan - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan sebanyak 7.257 barang (pos tarif) yang diekspor ke Peru akan mendapatkan bebas tarif impor alias 0%. Hal ini sebagai hasil dari implementasi Perjanjian dagang Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan total barang itu merupakan 90,68% barang yang diekspor ke Peru. Ribuan barang itu termasuk, mobil, sepatu, alas kaki, tekstil, kelapa sawit dan turunannya, dan produk-produk manufaktur, lemari, mesin cetak hingga kertas.

Djatmiko menekankan, untuk pemberlakuan bebas tarif sejumlah barang yang diekspor Indonesia ke Peru itu akan bertahap. Tidak semua akan berlaku pada tahun yang sama.

"Nah ini semua sudah mendapatkan referensi akses pasar yang sangat amat bagus. Jadi hampir semuanya sudah nol, nanti akan diberikan komitmen bea masuk nol. Ya masing-masing ada yang di-enter into force, ada yang di hari pertama, ada yang nanti di tahun ke-2, dan tahun ke-3," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Selasa (12/8/2025).

Setelah penandatanganan perjanjian ini, Djatmiko mengatakan bebas tarif impor belum langsung berlaku. Proses penyelesaian sampai pemberlakuan biasanya memerlukan waktu 12 hingga 14 bulan.

"Kemudian tadi ratifikasi berapa lama? Kurang lebih selama ini hampir 12 bulan, bukan 12 tahun ya, 12 bulan atau 1 tahun. Mudah-mudahan bisa cepat ya," ungkapnya.

Sementara untuk Peru akan mendapatkan peluang bebas bea masuk untuk 10.531 barang (pos tarif) yang diekspor ke Indonesia. Sejumlah barang itu termasuk anggur, ekstra nabati, kakao, hingga buah segar lainnya.

Berikut daftar lengkap barang yang akan bebas tarif impor:

1. Mobil penumpang dan kendaraan bermotor lainnya untuk mengangkut orang (selain pos tertentu), termasuk station wagon dan mobil balap.
2. Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit, atau kulit komposisi, dan bagian atas dari bahan tekstil.
3. Minyak kelapa sawit dan fraksinya, baik dimurnikan atau tidak.
4. Turbin radial, pembalik dan pemutar hidrolik, serta pompa udara atau vakum, pompa udara tekan atau pompa gas lainnya.
5. Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit atau kulit komposisi, dan bagian atas dari kulit.
6. Alas kaki lainnya dengan sol luar dan bagian atas dari karet atau plastik.
7. Kertas dan karton, dilapisi, tanpa proses penempelan untuk pencetakan, atau tujuan grafis lainnya, termasuk gulungan atau lembaran kertas yang sudah diproses.
8. Margarin, dan campuran atau produk pangan yang dapat dimakan dari lemak/minyak hewan, nabati, atau mikroba, termasuk minyak yang dimurnikan.
9. Cengkeh (bunga cengkeh dan tangkai cengkeh).
10. Mesin yang digunakan untuk mencetak dengan pelat, silinder, atau komponen cetak lainnya (printing press), termasuk mesin untuk cetak tipe huruf, litografi, dan cetakan lainnya.

Berdasarkan data perdagangan Indonesia dengan Peru tahun 2024, terdapat lima komoditas ekspor utama. Pertama, mobil dan kendaraan bermotor lainnya dengan nilai US$ 120,8 juta. Kedua, alas kaki atau sol berbahan karet, plastik, atau kulit dengan bagian atas tekstil senilai US$ 21,8 juta.

Ketiga, minyak sawit dan pecahannya dengan nilai US$ 21,4 juta. Keempat, lemari es/freezer dan pompa panas non-AC senilai US$ 16,5 juta. Kelima, alas kaki atau sol berbahan karet, plastik, atau kulit dengan bagian atas kulit senilai US$ 14,9 juta.

Sementara itu, untuk impor dari Peru, lima komoditas utama pada tahun yang sama adalah biji kakao dengan nilai US$ 87,6 juta. Disusul batu bara, briket, atau bahan bakar padat sejenis senilai US$ 15,6 juta. Pupuk mineral atau kimia, khususnya fosfat, memiliki nilai impor sebesar US$ 14,1 juta. Anggur, baik segar maupun kering, diimpor senilai US$ 11,5 juta. Terakhir, seng yang tidak ditempa dengan nilai US$ 5 juta.

Simak juga Video 'RI Kena Tarif Trump 19%, Mendag Targetkan Pasar Eropa':




(ada/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork