Bos BI Prediksi Ekonomi Global Loyo di Bawah 3% Gegara Tarif Trump

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 20 Agu 2025 15:20 WIB
Gubernur BI, Perry Warjiyo/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 bakal loyo, bahkan turun di bawah 3%. Pelemahan ini dipicu meluasnya implementasi tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Perekonomian dunia melemah sejalan dengan meluasnya implementasi tarif resiprokal AS. Sejak 7 Agustus 2025 tarif resiprokal AS meluas dari 44 negara menjadi 70 negara dengan tarif kepada sebagian negara seperti India dan Swiss lebih tinggi dari pengumuman semula," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/8/2025).

BI sebelumnya memperkirakan ekonomi global pada 2025 dan 2026 tumbuh sekitar 3%. Namun dengan kebijakan tarif ini, pertumbuhan diperkirakan lebih rendah. "Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dunia oleh BI diperkirakan akan berpotensi lebih rendah dari perkiraan. Kita perkirakan sebelumnya 3% pada 2025 dan 2026, dengan kebijakan resiprokal tarif ini ada potensi lebih rendah," jelasnya.

Dampak kebijakan tarif itu disebut berbeda di tiap negara. India misalnya, diperkirakan melemah karena terkena tarif lebih tinggi yang menekan kinerja ekspor dan manufaktur. Sebaliknya, ekonomi Eropa, Jepang, dan Tiongkok dinilai lebih baik seiring kesepakatan tarif yang lebih rendah serta dukungan belanja fiskal pemerintahnya.

"Ketidakpastian ke depan masih tinggi bahkan ini sesuatu yang sulit diprediksi. Kebijakan pengenaan tarif tentu saja akan menurunkan kinerja ekspor dan volume perdagangan antar negara," pungkas Perry.

Tonton juga video "Santai Saja Perang Tarif, Kita Masih Untung" di sini:




(aid/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork