Kabar gelombang lanjutan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Tokopedia terus menggaung. Manajemen dan tim komunikasi Tokopedia kompak bungkam, bocoran pun didapat detikfinance dari 'orang dalam'.
Sumber detikfinance yang terdampak kebijakan Tokopedia ini mengungkapkan, kabar yang didapat karyawan jika dirinya terdampak PHK selalu datang mendadak yang bikin jantung dag dig dug. Yakni lewat undangan townhall yang dikirimkan sehari sebelumnya.
"Kita tidak pernah dikabari secara resmi kalau ada PHK, semuanya selalu muncul H-1 melalui undangan townhall. Kita bahkan dapat kabar soal timeline PHK malah dari pihak luar yang suka spill," ungkap sang sumber, Senin (25/8/2025).
Pun demikian, manajemen Tokopedia sebelumnya memang pernah mengeluarkan kabar PHK tetapi terakhir itu cuma tahun lalu. "Cuma kita gak bodoh, pasti akan datang lagi (gelombang PHK lanjutan). Namanya juga dua tempat jadi satu, pasti ada divisi-divisi yang redundant dan kena layoff," lanjutnya.
Belakangan, Tokopedia digoyang isu adanya 420 karyawan yang terdampak PHK dalam dua bulan terakhir. Dimana pada Agustus ini, disebutkan 240 orang dipangkas. Sementara itu, pada Juli lalu, e-commerce yang telah berdiri selama 16 tahun tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan. Divisi yang terdampak termasuk teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang.
Namun sejatinya, menurut sang sumber detikfinance, pengurangan pegawai terus dilakukan e-commerce yang identik dengan warna hijau tersebut di setiap kuartal. Cuma memang tak tercium ke luar karena jumlahnya kecil-kecil namun sering.
"Yang sekarang banyak kena (PHK) itu bagian teknologi informasi dan operasional," sebutnya.
"Kalau dari tahun lalu mah semua divisi kena. Divisi gue saja bubar," ia menambahkan.
Hingga saat ini, manajemen Tokopedia belum memberikan tanggapan terkait kabar PHK tersebut. detikcom sudah berupaya mengkonfirmasi kabar ini ke Tokopedia namun belum mendapatkan jawaban.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan mengaku menyatakan, sejak proses merger dengan TikTok Shop memang terjadi penyesuaian organisasi, dan belakangan beredar isu akan ada gelombang lanjutan. Namun hingga kini informasi jumlah karyawan yang terdampak belum bisa dipastikan.
Tokopedia saat ini dikuasai oleh TikTok sejak dijual akhir tahun 2023 lalu. Dalam kesempatan itu, unit e-commerce Tokopedia resmi digabung dengan TikTok Shop. Dimana ByteDance (induk TikTok) menjadi pemegang saham mayoritas Tokopedia, sementara GoTo hanya menjadi pemilik saham minoritas.
Lihat juga Video Kisah Pemuda Bogor Cari Kerja di JobFest Jaktim Usai Kena PHK
(ash/hns)