Mau Investasi Tapi Gaji Pas-pasan? Selain Emas, Coba Pilihan Ini!

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 22 Sep 2025 15:01 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Emas merupakan salah satu instrumen investasi paling aman dan menguntungkan untuk jangka panjang. Karena aset logam mulia ini kerap disebut sebagai 'safe haven'. Namun harga emas yang tinggi membuat tak sedikit orang merasa kesulitan untuk memilikinya.

Meski saat ini emas batangan bisa dibeli dengan berbagai metode seperti cicilan atau tabungan emas, namun umumnya aset ini baru memberikan keuntungan di jangka panjang. Karenanya selain emas ada beberapa instrumen investasi lainnya yang bisa menjadi pilihan masyarakat, terutama untuk kelas menengah yang memiliki keterbatasan dana.

Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan selain emas terdapat cukup banyak instrumen investasi lain yang aman untuk masyarakat kelas menengah. Namun pilihan investasi ini harus menyesuaikan kembali dengan risiko yang bisa ditanggung nasabah termasuk tujuan investasinya.

"Emas ini kan sebenarnya untuk dari segi investasi, dia termasuk investasi untuk long term gitu kan, untuk jangka panjang. Terus kemudian secara risiko sebenarnya dia rendah. Nah, misalnya kemudian ada orang-orang yang ingin cari alternatif investasi lain selain emas ini tadi, mereka bisa pilih mana? Pertama pasti akan kita cari tahu dulu profil resikonya seperti apa orang ini," kata Andy kepada detikcom, Senin (22/9/2025).

Dalam hal ini, salah satu instrumen yang paling aman untuk dimiliki adalah surat utang negara atau obligasi. Sebab aset investasi ini memiliki risiko rendah, sehingga aman bagi mereka yang memiliki dana terbatas.

"Untuk yang moderate ataupun konservatif seperti pergerakan emas ini tadi ataupun baru mulai belajar untuk berinvestasi, saya sih suka menyarankannya mending masuk ke surat utang negara kaya obligasi retail Indonesia (ORI), ataupun juga kaya sukuk ritel," kata Andy kepada detikcom, Senin (22/9/2025).

Sementara bagi mereka yang tetap ingin memiliki logam mulia namun tak memiliki dana yang cukup, Andy menyarankan untuk beralih ke perak. Sebab sama seperti emas, nilai logam mulia ini cenderung mengalami kenaikan setiap tahun meski tidak begitu tinggi.

"Sukuk ritel ataupun juga ORI ini tadi sebenarnya alternatif kan. Jika misalnya ingin yang mirip kaya emas, saya menyarankannya bisa berupa perak, dan itu kan lebih terjangkau," ucap Andy.

Di luar itu, menurutnya pasar saham juga bisa menjadi pilihan lain. Namun untuk instrumen yang satu ini memiliki profil risiko yang lebih tinggi daripada obligasi apalagi emas. Sehingga yang bersangkutan harus lebih berhati-hati.

"Pintar-pintar kita cari wawasan, cari informasi mana-mana saham yang kira-kira bisa memberikan uang, memberikan keuntungan buat kita, dan sekaligus kita menghindari kerugian, terutama itu. Jadi artinya tetap pasar saham bisa memberikan untung. Namun kan itu cenderung untuk orang-orang yang profil resikonya high risk yang berani mengambil resiko," terangnya.

Perencana keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari mengatakan pembelian emas saat ini bisa dilakukan secara digital dengan layanan tabungan emas. Dengan begitu masyarakat bisa membeli emas dengan nilai kecil.

Namun di luar investasi emas, menurutnya pilihan paling aman bagi kelas menengah dengan dana minim adalah reksa dana. Sebab produk investasi yang satu ini juga bisa dibeli dengan jumlah kecil.

"Selain emas, produk investasi yang bisa dimulai dengan jumlah kecil adalah reksa dana yang bisa dibeli di angka Rp 50 ribuan di beberapa platform investasi," kata Tejasari.

Menurutnya instrumen seperti reksa dana dan pemanfaatan platform investasi ini sangat membantu masyarakat yang ingin berinvestasi meski dana tak seberapa. Terutama jika yang bersangkutan ingin membeli produk-produk investasi berupa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)

"Selain itu ada juga saham yang harganya masih sangat murah, tentunya bisa dibeli dengan murah juga. Contoh saham GoTo di harga Rp 54 per lembar, artinya 1 lot kita bisa beli di harga Rp 5.400," terangnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork