Kok Bisa Cengkeh RI Terpapar Radioaktif? Ini Penjelasan Pemerintah

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 14 Okt 2025 08:00 WIB
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 Bara Krishna Hasibuan/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 telah menemukan dugaan awal sumber kontaminasi radioaktif pada produk cengkeh asal Indonesia yang diekspor ke AS. Hal ini merupakan tindak lanjut usai menerima laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengatakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) langsung mengirim tim untuk meninjau ketiga lokasi, mulai dari lokasi perkebunan hingga lokasi pengolahan cengkeh. Bara menyebut lokasi pengolahan cengkeh terletak di Surabaya.

"Jadi, lokasi pengolahan itu memang ada di Surabaya dan mereka membelinya itu dari dua sources, satu perkebunan di Pati, Jawa Tengah dan satu lagi di Lampung untuk melakukan pengecekan dan verifikasi," kata Bara dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025).

Kontaminasi di Lampung

Hasilnya, Bara menyebut bahwa terjadi kontaminasi cs-137 di perkebunan di Lampung. Namun, kontaminasi radioaktif tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas di wilayah maupun komoditas lainnya.

"Kami bisa memberikan konfirmasi bahwa ditemukan kontaminasi di perkebunan di Lampung. Kontaminasi tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya. Saya ulangi komoditas tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya," terang Bara.

Bara menerangkan, tim Satgas masih terus menelusuri sumber kontaminasi yang ada di perkebunan Lampung. Sebagai tindak lanjut, Bara menyarankan agar produk cengkeh yang terindikasi terkontaminasi tidak diperjualbelikan sementara waktu hingga hasil uji laboratorium lanjutan selesai dilakukan.

"Tim masih melakukan penelusuran sumber kontaminasi Cs-137 yang ada di Lampung tersebut. Pemerintah sedang bergerak cepat melokalisir kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain," imbuhnya.

Ia meminta agar masyarakat dan pelaku usaha diimbau untuk tetap tenang hingga hasil uji laboratorium resmi dilakukan. Ia menegaskan pemerintah akan terus memberikan informasi terkini secara terbuka kepada publik secara terus menerus.

Bara belum memastikan apakah sumber kontaminasi berasal dari scrap metal seperti dengan kasus udang. Saat ini, tim dari Bapeten masih melakukan investigasi lebih lanjut.

"Belum tau ini tim dari Bapeten sedang masih dilakukan untuk melakukan investigasi lebih lanjut," jelas Bara.




(rea/rrd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork