Waspada, Dolar AS Makin Dekati Posisi Krismon 1998

Waspada, Dolar AS Makin Dekati Posisi Krismon 1998

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 04 Sep 2018 07:41 WIB
Waspada, Dolar AS Makin Dekati Posisi Krismon 1998
Foto: Rengga Sancaya

Dolar AS diprediksi masih akan melanjutkan tren penguatan seiring dengan rencana Federal Reserve menaikkan dua kali lagi bunga acuannya hingga akhir tahun. BI sendiri telah melakukan beberapa intervensi sejauh ini seperti menaikkan suku bunga acuan hingga empat kali sejak Mei sampai Agustus. BI juga telah menekan cadangan devisa untuk membeli rupiah di pasar valas.

Dengan cadangan devisanya berkurang, pemerintah juga memberlakukan pembatasan impor karena akan menahan defisit neraca berjalannya, yang mengukur arus barang, jasa, dan investasi masuk dan keluar dari Indonesia. Impor yang lebih sedikit juga mengurangi kebutuhan untuk menjual rupiah untuk membeli lebih banyak mata uang asing untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun Chief investment officer Deutsche Bank Wealth Management untuk Asia Pasifik Tuan Huynh, menulis dalam laporannya bahwa defisit transaksi berjalan Indonesia membuat rentan terhadap krisis pendanaan. Dia mencatat defisit transaksi berjalan melebar menjadi US$ 2 miliar pada bulan Juli, atau defisit bulanan terbesar sejak Juli 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemicu utama untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut akan menjadi penguatan lebih lanjut dari USD. Untuk saat ini, pasar melihat Indonesia bekerja keras untuk menjaga stabilitas makroekonomi, misalnya menaikkan suku bunga lebih untuk menangkis volatilitas nilai tukar dan mempertahankan konsolidasi fiskal," katanya.

(eds/ang)
Hide Ads