Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada korporasi yang memiliki stok valas dalam jumlah besar untuk segera dijual ke pasar. Imbauan tersebut dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah yang belakangan ini melemah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan otoritas moneter saat ini tengah fokus menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Mengimbau korporasi yang punya valas tolong dijual dan yang enggak butuh segera enggak usah nubruk-nubruk, supaya semuanya terkendali," kata Perry di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar AS parkir di level Rp 14.930 pada penutupan perdagangan hari ini. Rupiah tercatat tertekan 0,8% terhadap dolar AS sepanjang hari ini.
Perry menyebutkan, penjualan yang dimaksud adalah segera dikonversi ke dalam rupiah, sehingga kebutuhan valas di pasar dapat terpenuhi.
Adapun, langkah yang sudah dilakukan Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar adalah dengan selalu berada di pasar.
"Itu yang terus kami lakukan. Meningkatkan intervensi di pasar valas, beli SBN di pasar sekunder, " jelas dia.